Dites Swab, Sembilan Calon Santri asal Madura Menangis

Zainul Rifan
Zainul Rifan

Friday, 11 Jun 2021 14:08 WIB

Dites Swab, Sembilan Calon Santri asal Madura Menangis

TERMEHEK-MEHEK: Sejumlah calon santri asal Madura tampak menangisaat petugas membawanya untuk dites swab, di Pasar Semampir, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Sebanyak 9 orang calon santri asal Madura menangis saat terciduk oleh Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo, di Pasar Semampir, Kecamatan Kraksaan, Jumat (11/6/2021). Mereka kompak menangis saat petugas mengarahkan mereka lakukan tes swab antigen.

Dari pantauan tadatodays.com, saat menangis itu, para petugas, baik dari Satgas, pihak kepolisian, koramil, petugas medis, Satpol PP dan staf pasar sudah mencoba menenangkan mereka agar tidak menangis. Petugas meyakinkan kalau swab itu hanya ingin memastikan kesehatannya mereka saja.

Bukannya malah diam, tangisan mereka justru menjadi-jadi. Namun mereka bisa tenang dan terdiam dari tangisannya, usai melihat salah seorang ibu yang bersama mereka dilakukan pengambilan swab dan didapati tidak terjadi apa-apa. Hingga akhirnya mereka mau untuk dilakukan pengambilan sampel tes swab.

Ratmina, salah seorang ibu dari anak tersebut, mengaku kalau ia baru saja ingin mendaftarkan anaknya ke pondok pesantren. Dari Madura mereka semua berjumlah 13 orang, terdiri dari 9 orang calon santri dan 4 orang lainnya adalah ibu-ibu yang mengantar anak ataupun ponakannya.

Mereka datang ke Probolinggo melalui jalur Jembatan Suramadu. Karena perlengkapan yang akan dibawa ke pondok kurang lengkap, mereka dating ke Pasar Semampir untuk belanja. "Beli sandal sama perlengkapan untuk mandi," katanya pada tadatodays.com.

Koordinator Pengamanan dan Penengakan Hukum pada Satgas Kabupaten Probolinggo, Ugas Irwanto membenarkan kalau mereka baru datang ke Probolinggo. Namun saat sampai di Pasar Semampir, mereka kedapatan tidak menggunakan masker. "Kita tetap lakukan tes," katanya.

Diketahui sebelumnya, satgas menciduk 13 orang warga Kabupaten Pamekasan, Madura dan kemudian dilakukan tes swab antigen dan Pholymerase Chain Reaction (PCR). Jika hasilnya positif, maka akan  dikirim ke Surabaya untuk dilakukan tes Genome Sequencing. Tes itu untuk menentukan apakah itu virus lokal atau virus varian baru. (zr/don)


Share to