Ditinggal Istri, Pria asal Bantaran Nekat Gantung Diri

Alvi Warda
Alvi Warda

Tuesday, 14 Mar 2023 16:34 WIB

Ditinggal Istri, Pria asal Bantaran Nekat Gantung Diri

PEMERIKSAAN: Petugas polsek memeriksa tubuh Fathur Rozi, pria 27 tahun asal Desa Kropak Kecamatan Bantaran Kabupaten Probolinggo, yang gantung diri.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Fathur Rozi, seorang pria asal Dusun Timbangan, Desa Kropak, Kecamatan Bantaran Kabupaten Probolinggo, nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Pria 27 tahun itu ditemukan tewas gantung diri pada Selasa (14/3/2023), karena ditinggal istrinya.

Fathur Rozi ditemukan tergantung sekitar pukul 10.00 WIB. Lehernya terikat tali tampar yang digantungkan pada kayu langit-langit. Tepatnya di kandang ayam belakang rumahnya.

Fathur Rozi meregang nyawa dengan mulut berbusa. Bahkan, tubuhnya tidak mengenakan baju. Ia hanya mengenakan sebuah celana pendek. Polsek Bantaran kemudian mengevakuasi jenazahnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, Fathur Rozi sudah ditinggal istrinya sejak 6 bulan yang lalu. Istrinya ia ia nikahi secara agama itu, pulang ke rumahnya sendiri di Madura. Pasangan ini telah dikaruniai satu anak. Sejak ditinggal pulang istrinya, Fathur disebutkan sering berkata ingin bunuh diri.

Sekitar pukul 12.00 WIB, rumah keluarga Fathur Rozi ramai dikunjungi warga. Mereka menunggu kedatangan jenazah Fathur Rozi yang masih diperiksa di Puskesmas Melati, Kecamatan Bantaran.

Kapolsek Bantaran AKP Sugeng Harianto mengatakan, penyebab gantung diri Fathur Rozi ialah karena kepergian istrinya itu. "Memang sudah sejak 6 bulan lalu, istrinya dijemput oleh ibunya ke Madura," katanya. Sejak saat itulah, Fathur Rozi berpisah dengan istrinya.

Saat ditemukan, Fathur Rozi dikira masih hidup. Namun, saat polisi mengevakuasinya, Fathur Rozi dinyatakan meninggal dunia.

Kepolisian juga menyatakan tidak menemukan tanda kekesaran pada tubuh Fathur Rozi. Karena itu, pihak keluarga pun menolak untuk dilakukan autopsi. Keluarga mengikhlaskan kepergian korban. Selanjutnya, jenazah dimakamkan di pemakanan setempat. (alv/why)


Share to