DP3AP2KB Kabupaten Probolinggo Gelar Rakor TPPS dan Launching “Simanis”

Hilal Lahan Amrullah
Hilal Lahan Amrullah

Wednesday, 30 Nov 2022 18:37 WIB

DP3AP2KB Kabupaten Probolinggo Gelar Rakor TPPS dan Launching “Simanis”

SEREMONIAL: Aplikasi Simanis yang digagas oleh DP3AP2KB Kabupaten Probolinggo dilaunching oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Kabupaten Probolinggo Heri Sulistyanto didampingi Kepala Dinas DP3AP2KB dr. Anang Budi Yoelijanto dan perwakilan dari Forkopimda dan TP. PKK Kabupaten Probolinggo, dengan menekan tombol sirine.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Upaya penurunan stunting di Kabupaten Probolinggo tidak hanya dilakukan Dinas Kesehatan, tetapi juga didukung oleh perangkat daerah lainnya. Salah satunya adalah Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Probolinggo.

Rabu (30/11/2022) pagi, (DP3AP2KB) Kabupaten Probolinggo menggelar Rakor Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Audit Kasus Stunting dan launching system pelaporan “Simanis” untuk pencegahan, penanganan kasus dan perbaikan tata laksana kasus. Kegiatan tersebut digelar di Pendopo Prasaja Ngesti Wibawa Kabupaten Probolinggo.

Acara ini dihadiri oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra Heri Sulistyanto didampingi Kepala Dinas DP3AP2KB Kabupaten Probolinggo dr. Anang Budi Yoelijanto. Berikutnya hadir pula Kepala Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bapelitbangda) Kabupaten Probolinggo Santiyono, dan Direktur RSUD Waluyojati dr. Hariawan.

Selain itu juga hadir pula perwakilan Forkopimda dan perwakilan TP PKK Kabupaten Probolinggo serta perwakilan dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Jatim dr. Zekson Alpian selaku Kasubdit Pelayanan KB jalur Pemerintah dan Swasta BKKBN Provinsi Jatim.

Upaya Percepatan Penurunan Stunting yang dilakukan oleh DP3AP2KB Kabupaten Probolinggo ini telah melibatkan Satgas Kabupaten Probolinggo, para camat beserta koordinator KB kecamatan se-Kabupaten Probolinggo, IDI, IBI, Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Muslimat beserta Fatayat NU Kabupaten Probolinggo.

PEMBUKAAN: Asisten Pemerintahan dan Kesra Heri Sulistyanto membuka Rakor TPPS Audit Kasus Stunting dan Launching Sistem Pelaporan Terpadu "SIMANIS", di Pendapa Rumah Dinas Bupati Probolinggo, Rabu (30/11/2022).

Rakor TPPS Audit Kasus Stunting merupakan salah satu upaya Pemerintah Kabupaten Probolinggo dalam hal pencegahan, penanganan kasus dan perbaikan tata laksana kasus yang dilanjutkan dengan memberikan rekomendasi penanganan kasus. Tujuannya untuk mengidentifikasi resiko dan penyebab risiko terjadinya stunting pada anak balita.

Rakor ini dipandu Kabid Keluarga Berencana dan Ketahanan Keluarga pada DP3AP2KB Awi. Untuk paparan penanganan stunting disampaikan oleh penyuluh KB Kecamatan Pakuniran Drs. Kusnadi dan penyuluh KB Kecamatan Lumbang Drs. Haris Junaedi. Hasil paparan dianalisa oleh tim pakar Kabupaten Probolinggo sejumlah 4 orang.

Empat orang tim pakar yang bertugas menganalisa dan memberikan rekomendasi yakni Ranti Sagita selaku tim pakar stunting Kabupaten Probolinggo, dr. Yessi Rahmawati selaku dokter spesialis kebidanan dan kandungan RSUD Waluyo Jati, kepala Instalasi Neonatus Intensive Care unit RSUD Waluyo Jati dan Putranto Widodo dari instalasi gizi RSUD Waluyo Jati.

Asisten Pemerintahan dan Kesra Heri Sulistyanto menjelaskan, keberhasilan pembangunan manusia tidak hanya ditentukan satu sektor, perlu peran semua unsur untuk menghasilkan SDM yang berkualitas. Sumber Daya Manusia (SDM) adalah elemen penting yang strategis sebagai pelaku pembangunan di Kabupaten Probolinggo.

Adapun sejumlah upaya dilakukan pemkab setempat dalam mengatasi permasalahan stunting atau gangguan gizi balita yang menjadi perhatian dan penanganan secara serius. Mulai dengan menata regulasi, melakukan kerjasama dengan perguruan tinggi dan institusi vertikal, merancang anggaran yang berperspektif kepada upaya pencegahan stunting.

Selain itu, juga dilakukan konvergensi terhadap semua dinas terkait, hingga mengoptimalkan anggaran desa untuk memastikan percepatan penurunan stunting di lapangan berjalan dengan optimal. “Capaian angka stunting yang kita peroleh secara riil berdasarkan hasil bulan timbang tahun 2022 di Kabupaten Probolinggo kisaran 14 persen dari total balita. Dan versi survey Kemenkes di angka 23 persen, tentunya harus dilakukan upaya-upaya agar angka stunting semakin menurun," ungkap Heri.

Dalam rakor tersebut, Asisten Heri Sulistyanto juga melaunching Sistem Pelaporan Terpadu "Simanis". Aplikasi Simanis yang digagas oleh DP3AP2KB Kabupaten Probolinggo dilaunching bersama Kepala Dinas DP3AP2KB dr. Anang Budi Yoelijanto, perwakilan Forkopimda,  dan TP PKK Kabupaten Probolinggo.

SAMBUTAN: Kepala Dinas DP3AP2KB Kabupaten Probolinggo dr. Anang Budi Yoelijanto melaporkan kegiatan Rakor TPPS kepada para undangan di Pendapa Rumah Dinas Bupati Probolinggo, Rabu (30/11/2022).

Stunting merupakan hal yang penting yang harus diturunkan dan dipastikan pencegahannya, dalam proses penanganan stunting secara efektif dibutuhkan sistem data yang akurat dan terintegrasi yang selama ini belum tersedia. Sisi pencatatan yang terintegrasi dan pada saat dibutuhkan dapat dilihat. Untuk mempermudah semua itu, telah dibuatkan aplikasi "Simanis".

Dinas P3AP2KB Kabupaten Probolinggo berinisiatif membuat dan melaksanakannya aplikasi tersebut bahkan dicobakan selama satu bulan. Ternyata dengan aplikasi "Simanis" ini bisa didapatkan data yang valid. Termasuk bisa diketahui kegagalan pada saat melakukan proses pencegahan stunting dan secara mudah untuk melakukan evaluasi.

Asisten Heri Sulistyanto menjelaskan, launching sistem pencatatan terintegrasi Simanis ini terkesan sederhana, sistem pencatatan yang integratif, valid dan aplikabel. Sebanyak dan sebesar apapun intervensi stunting yang telah dilakukan, namun bila tidak bisa dimonitor, tentunya akan sulit menilai sejauh mana posisi dan permasalahan stunting yang dihadapi.

“Aplikasi tidak berbayar ini sangat dibutuhkan untuk mengevaluasi progres penanganan stunting. Saya berharap aplikasi ini bisa dimanfaatkan oleh daerah lain dengan harapan upaya penanganan stunting menjadi terukur, termonitor dan akurat, "Jelasnya.

Kepala Dinas P3AP2KB Kabupaten Probolinggo dr. Anang Budi Yoelijanto menyampaikan, dengan aplikasi "Simanis" ini petugas-petugas di lapangan langsung mengisi pada satu aplikasi. Jadi, sistem ini sangat membantu dan mempermudah untuk melakukan pendataan dan secara cepat untuk dilakukan evaluasi, bahkan dapat mengetahui secara cepat perkembangan angka stunting di Kabupaten Probolinggo.

“Saya harap, Stunting di Kabupaten Probolinggo semakin diturunkan dengan syarat, para petugas tertib mengisi data melalui aplikasi "Simanis" ini. Jadi poin utama untuk menurunkan stunting harus ada data yang valid, seberapa banyak yang beresiko stunting? dan jika melakukan intervensi, apakah intervensi ada kegagalan atau tidak?. Untuk itu, semua dapat diketahui dan dapat dilakukan evaluasi,” terang dr. Anang.

Sementara, Sony Widianto selaku ketua Ikatan Penyuluh KB Kabupaten Probolinggo yang membuat aplikasi Simanis menambahkan, Pembuatan Aplikasi Simanis merupakan gagasan kita bersama pada Dinas P3AP2KB Kabupaten Probolinggo. Aplikasi ini adalah sistem pelaporan dari tim Pendamping Keluarga (TPK) yang ada di desa. Sistem pelaporan diambilkan dari empat factor, yaitu pelaporan Elektronik Siap Nikah dan Siap Hamil (Elsimil), pelaporan google form, pelaporan Spreadsheet dan Visum Manual.

Setelah diuji coba menggunakan aplikasi "Simanis" dan dilakukan evaluasi di masing-masing kecamatan beberapa hari lalu, ternyata dapat dimonitor atau dianalisa dengan baik dan sukses. Salah satunya pada anak yang berisiko stunting cepat tertangani. “Dengan keberhasilan menggunakan aplikasi Simanis ini, agar dapatnya untuk segera dilaunching dan saat inilah waktu yang tepat pelaksanaan launching aplikasi Simanis,” ungkapnya. (*/hla/why)


Share to