Dua Pekan Erupsi Gunung Semeru Berlalu, Warga Masih Ketakutan

Muhammad Syaihul Mizan
Monday, 14 Dec 2020 16:45 WIB

KHAWATIR: Warga Dusun Curah Krobokan masih khawatir dengan ancaman lahar erupsi Gunung Semeru.
LUMAJANG, TADATODAYS.COM - Dua minggu yang lalu, tepatnya Selasa (1/12/2020) pagi, Gunung Semeru menunjukkan aktivitasnya dengan mengeluarkan magma dan lahar menuju aliran sungai Curah Kobokan, Desa Sumpiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang.
Sampai hari ini (14/12/2020), warga Dusun Curah Kobokan masih merasakan dampaknya akibat erupsi Gunung Semeru tersebut. Seperti yang diungkapkan oleh Ibu Hamid, warga Dusun Curah Kobokan. Ia mengatakan, setelah erupsi Gunung Semeru warga masih merasakan ketakutan jika sewaktu-waktu Gunung Semeru kembali erupsi.
"Disamping ketakutan karena sewaktu-waktu lava panas bisa saja mengalir ke permukiman kami, juga hasil panen padi menjadi murah harganya karena banyak yang tercampur oleh abu erupsi," ujar perempuan yang juga istri kepala dusun setempat itu.
Ia juga menambahkan, untuk bantuan sembako dari pemerintah daerah sudah ia terima selama 2 kali.

Sementara itu, hasil pantauan tadatodays.com pada Senin (14/12/2020) di sekitar sungai Curah Kobokan, terlihat sekitar 3-5 hektar kebun milik warga terkikis oleh aliran lahar Gunung Semeru.
Sementara, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebut, bahwa Gunung Semeru masih berada di level 2 atau waspada. Bagi masyarakat dan pengunjung untuk tidak beraktivitas dalam radius 1 km dari kawah/puncak Gunung Semeru.
Masyarakat juga diminta mewaspadai guguran awan panas dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah, yang berhulu dari puncak Gunung Semeru. (mz/don)

Share to
 (lp).jpg)