Dua Warga Kedopok Meninggal setelah Terserang Demam Berdarah

Amelia Subandi
Amelia Subandi

Friday, 19 Apr 2024 15:35 WIB

Dua Warga Kedopok Meninggal setelah Terserang Demam Berdarah

FOGGING: Petugas fogging dari Dinkes P2KB Kota Probolinggo di rumah warga Kelurahan Ketapang, Kota Probolinggo.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Probolinggo kian mengkhawatirkan. Selama Januari hingga April 2024, terdapat 2 orang meninggal dunia setelah terserang DBD.

Sebelumnya, seorang anak berusia 10 tahun meninggal karena DBD. Berdasarkan data terbaru, ada tambahan 1 orang anak berumur sama, dinyatakan meninggal dunia.

Kabid Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) pada Dinkes P2KB Kota Probolinggo drg Asri Wahyuningsih mengatakan, keduanya merupakan warga Kecamatan Kedopok.

“Dari bulan Januari sampai tanggal 7 April 2024, sudah ada 109 warga pasien yang diagnosa DBD,” ungkapnya.

Merespons peningkatan kasus DBD tersebut, Pemkot Probolinggo menjalankan beberapa upaya. Termasuk menggencarkan fogging atau pengasapan di lingkungan yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.

Selain itu, Pemkot Probolinggo juga mengimbau warga rutin melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Dengan begitu, nyamuk Aedes Aegepty yang menularkan virus DBD tidak lagi berkembang baik di lingkungan rumah warga.

''Selama ada air berkubang, entah di ember atau di pot-pot kecil, jentik air akan selalu berkembang biak. Fogging bukan solusi. Jadi, upaya memutus siklus tumbuh kembang biaknya jentik nyamuk ini yang harus dimasifkan,'' terangnya. (mel/why)


Share to