PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - PSSI Kota Probolinggo memiliki ketua baru. Eko Purwanto, pria 38 tahun yang juga seorang anggota DPRD Kota Probolinggo, mendapat amanah menjadi ketua Askot PSSI Kota Probolinggo melalui kongres, Sabtu 16 April 2022 lalu.  

Kepada tadatodays.com, Eko menyatakan tidak pernah terbesit dalam benaknya bisa didapuk menjadi ketua PSSI Kota Probolinggo. Namun, ia mengakui sudah tidak asing dengan dunia sepak bola.

"Saya kebetulan memang pecinta bola. Saya adalah fans fanatik Persipro di setiap laga. Tidak satupun laga Persipro yang saya lewatkan kala itu," ujar Eko Purwanto.

Dalam kongres, Eko Purwanto terpilih secara aklamasi sebagai ketua Askot PSSI Kota Probolinggo. Pengurus Askot PSSI Kota Probolinggo di bawah kepemimpinan Eko Purwanto dijadwalkan dilantik pada 26 Mei 2022 mendatang.

Dengan amanah ini, Eko Purwanto antusias untuk membangkitkan kembali dan membawa tim kebanggaan masyarakat Kota Probolinggo, Persipro, ke kancah nasional.

“Kami sudah mengajukan anggaran untuk tahun 2023. Kami sudah datangi semua para komunitas suporter dan pecinta bola agar memberi support kepada Persipro. Bisa masuk dalam Liga 3 menurut saya sudah sangat luar biasa. Mohon dukungannya," kata Eko Purwanto yang juga menjabat sebagai sekretaris DPC PKB Kota Probolinggo.

Ia menambahkan, skuad Persipro haruslah dilatih para pelatih yang memiliki sertifikat nasional dan berpengalaman dalam persepak-bolaan. “Harus memiliki pelatih sertifikat nasional. Kita saat ini hanya memiliki 1 orang pelatih yang bersertifikat nasional,” tegasnya.

Eko Purwanto juga berencana menghidupkan kembali kompetisi futsal yang sudah lama vakum disebabkan pandemi Covid-19. “Kita akan hidupkan lagi liga sepak bola dan kompetisi futsal,  di antaranya para OPD, pelajar dan lainnya. Sudah lama vakum karena adanya pandemi Covid-19,” kata pria kelahiran Lamongan ini.

Selain itu, Eko ingin  nantinya banyak pemain Persipro yang berasal dari Kota Probolinggo sendiri. “Tidak ambil dari pemain luar. Dan semoga Persipro ke depan dapat dukungan serta restu dari masyarakat kota Probolinggo. Tanpa dukungan serta support, mustahil akan terwujud,” ujar pria yang  juga dikenal sebagai seorang pembimbing jamaah shalawat Dlaul Mustofa itu. (mel/why)