Ekspor Banyuwangi Jangkau 80 Negara, Produk Ikan Kaleng Tembus Pasar Kanada

Mohamad Abdul Aziz
Mohamad Abdul Aziz

Wednesday, 23 Apr 2025 18:57 WIB

Ekspor Banyuwangi Jangkau 80 Negara, Produk Ikan Kaleng Tembus Pasar Kanada

IKAN KALENG: Ekspor ikan kaleng dari Kabupaten Banyuwangi pada tahun lalu.

BANYUWANGI, TADATODAYS.COM - Kabupaten Banyuwangi terus menunjukkan tren positif dalam ekspor produk unggulan. Sepanjang tahun 2024, nilai ekspor tercatat mencapai USD 196 juta. Ini terhitung meningkat USD 18,2 juta dibanding tahun sebelumnya yang sebesar USD 177,8 juta.

Berdasar data Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan (Diskopumdag) Kabupaten Banyuwangi, produk-produk asal Banyuwangi juga telah menjangkau pasar di 80 negara yang tersebar di Asia, Afrika, Eropa, Amerika, dan Australia.

“Alhamdulillah, total ekspor Banyuwangi setiap tahun terus mengalami kenaikan. Ini tren positif yang harus dipertahankan,” ujar Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Rabu (23/4/2025).

Adapun produk yang diekspor beragam. Terdiri dari 27 komoditas unggulan, seperti ikan hias, batu apung, koral, ikan kaleng, olahan kayu jati, kopi, hingga pupuk cair.

Salah satu capaian pentingnya, kata Ipuk, tahun ini adalah keberhasilan menembus pasar Kanada dengan produk ikan kaleng. Nilai ekspor untuk produk ini mencapai 450 ribu dolar AS pada akhir tahun, menandai ekspansi pasar baru bagi komoditas perikanan Banyuwangi.

Meski mencatat peningkatan ekspor, pelaku usaha Banyuwangi dihadapkan pada tantangan baru terkait rencana kenaikan tarif impor di Amerika Serikat. Pemerintah pusat menyampaikan bahwa tarif masuk untuk sejumlah produk unggulan Indonesia ke AS bisa meningkat hingga 47 persen.

Ipuk mengungkapkan, pihaknya telah menjalin komunikasi dengan para eksporter lokal, dan berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Jawa Timur serta pihak lainnya untuk mengantisipasi dampak kebijakan ini.

"Kami terus berkoordinasi dengan Disperindag Jatim, dan pihak terkait lainnya. Hingga saat ini, mereka menyampaikan bahwa belum ada perubahan tarif, masih menggunakan ketentuan sebelumnya,” jelas Ipuk.

Sementara, Kepala Diskopumdag Banyuwangi Nanin Oktaviantie mengatakan, saat ini pengiriman ke Amerika Serikat masih dilakukan berdasarkan kontrak lama. "Salah satu eksporter udang beku misalnya, masih mengirim sekitar 20 ton ke AS dan proses pengiriman berjalan lancar,” Ujar Nanin.

Selain udang, beberapa eksporter ikan hias dan terumbu karang dari Banyuwangi juga biasa mengirim ke pasar AS. Namun untuk tahun 2025 belum ada kontrak baru. (azi/why)


Share to