Festival Anak Yatim Banyuwangi, Buka Ruang Aktualisasi di 5 Kelas

Ali Wafa
Thursday, 27 Jul 2023 11:46 WIB

MERIAH: Festival Anak Yatim yang digelar Pemkab Banyuwangi bersama Rumah Literasi Indonesia, pada 25-26 Juli 2023.
BANYUWANGI, TADATODAYS.COM - Para anak yatim tidak luput dari perhatian Pemkab Banyuwangi. Pada Selasa-Rabu (25-26/7/2023), Pemkab Banyuwangi bekerjasama dengan Rumah Literasi Indonesia menggelar Festival Anak Yatim dan Santunan. Bertempat di Pendopo Sabha Swagatha Blambangan, acara ini berhasil mengumpulkan 300 anak yatim dari seluruh kecamatan di Banyuwangi.
Lebih dari sekadar memberikan santunan, festival ini juga merangkul anak yatim dengan memberikan kesempatan untuk mengembangkan berbagai keterampilan. Ketua panitia festival Tunggul Harwanto menjelaskan, ada lima kelas bidang berbeda yang telah dirancang dengan baik.
Kelas musik menjadi salah satu pilar penting dalam festival ini. Para peserta diajak untuk mengeksplorasi dunia musik dengan belajar berbagai alat musik dan bernyanyi bersama. Kegiatan ini memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk menyalurkan minat dan bakat mereka dalam bidang musik, menginspirasi generasi masa depan yang kreatif dan berbakat di dunia seni musik.
Tak kalah menarik adalah kelas melukis, yang menjadi ajang bagi anak yatim untuk mengasah kreativitas dalam seni melukis. Mereka diajarkan berbagai teknik melukis dan diberi kebebasan untuk mengungkapkan imajinasi mereka melalui kanvas. Dengan ruang kreatif ini, diharapkan anak-anak dapat mengembangkan kemampuan seni yang dapat menjadi modal berharga dalam menghadapi masa depan.
Di era digital yang semakin berkembang, kelas membuat konten menjadi pilihan kelas yang penting bagi anak yatim. Mereka diajari keterampilan dalam menghasilkan konten positif di berbagai platform, memberi mereka peluang untuk menjadi kreator konten yang relevan dan bermanfaat bagi masyarakat. Dengan adanya kesempatan ini, anak-anak diberdayakan untuk mengambil peran aktif dalam memanfaatkan teknologi dan media sosial dengan bijaksana.

Tak hanya itu, anak-anak juga diajari keterampilan hidup melalui kelas memasak. Mereka diajak untuk memasak menu-menu sederhana namun sehat dan lezat, yang kelak dapat membantu mereka saat hidup mandiri dan berdikari. Keterampilan memasak ini menjadi bekal penting dalam menghadapi tantangan di kehidupan sehari-hari.
Tidak ketinggalan, di kelas origami, kreativitas dan ketelitian menjadi fokus utama. Anak yatim dapat belajar seni melipat kertas yang dapat melatih konsentrasi dan ketelitian mereka. Melalui kegiatan ini, diharapkan anak-anak dapat mengasah kemampuan berpikir logis dan mengembangkan imajinasi yang tak terbatas.
Tunggul Harwanto dengan penuh semangat menjelaskan bahwa festival ini bertujuan untuk memfasilitasi hak anak yatim dengan lebih luas. “Selain memberikan dukungan materi, kami juga ingin memberikan dukungan psiko-sosial kepada anak-anak, serta memberi kesempatan bagi mereka untuk berekspresi dengan kecerdasan yang dimilikinya melalui kelas tematik yang disediakan,” paparnya.
Dalam semangat yang sama, Festival Anak Yatim dan Santunan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam kehidupan para peserta. Selain mendapatkan keterampilan baru, para anak yatim juga merasa diperhatikan dan didukung oleh masyarakat serta pemerintah, sehingga dapat meningkatkan rasa percaya diri dan memberikan inspirasi bagi mereka.
Pemkab Banyuwangi dan Rumah Literasi Indonesia berharap melalui festival ini, dapat terus menciptakan perubahan positif dalam kehidupan anak yatim di daerah tersebut. Diharapkan, keterampilan yang didapatkan dari acara ini dapat membuka peluang dan memperluas wawasan anak yatim. Hal ini akan membantu mereka tumbuh menjadi pribadi yang berdaya dan berguna bagi masyarakat dan bangsa, serta turut berkontribusi dalam pembangunan bangsa ke depan. (afa/as)




Share to
 (lp).jpg)