PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Beberapa waktu lalu, warnaget di Probolinggo dihebohkan dengan tersebarnya selebaran yang berisi seorang perempuan sedang mencari jodoh. Namun kabar tersebut berujung pengaduan kepolisian. Perempuan yang fotonya dicantumkan di selebaran tersebut tidak terima dengan postingan tersebut.

Perempuan tersebut adalah Arofa, 27, warga Desa Betek, Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo. Ia merupakan perempuan yang fotonya dipampang di postingan tersebut, dan viral di jagad maya.

Nah, pada Jumat (29/4/2022), sekira pukul 10.30 WIB, Arofa datang ke SPKT Polres Probolinggo untuk mengadukan postingan tersebut atas kasus dugaan tindak pidana pencemaran nama baik melalui media sosial.

Arofa membenarkan bahwa foto yang tersebar itu adalah dirinya. Namun ia membantah jika ayahnya, H. Jailani sedang mencari pria yang mau menikahi Arofa yang sedang hamil di luar nikah.

Begitu juga dengan imbalan bagi siapa saja yang bersedia menikahinya akan mendapat hadiah berupa 1 mobil Avanza, 1 unit rumah, uang Rp 25 juta, dan tanah seluas 2 hektare, semua dibantah oleh Arofa. "Itu tidak benar," ucapnya pada awak media.

Karena postingan tersebut viral di sosial media, iapun langsung mencari tahu siapa pembuatnya. "Kalau yang dicurigai (pembuatnya) ada," katanya.

Senada dengan Arofa, H. Jailani juga membenarkan bahwa isi postingan tersebut tidak benar. Ia selaku orang tua terkejut. Bahkan istrinya sampai pingsan mendengar kabar tentang pencarian jodoh untuk anak perempuannya itu. Karena pasca tersebarnya postingan tersebut, sang ibu sering ditelpon oleh orang yang menanyakan tentang perjodohan itu. "(Nomor) yang di selebaran itu nomor istri saya," ucapnya.

Musthofa, selaku kuasa hukum pelapor mengatakan bahwa Arofa itu sudah bersuami dan jadi tidak mungkin masih mencari jodoh lagi. "Itu fitnah," ujar Mustofa.

Pengaduan tersebut dibenarkan oleh Kanit SPKT Polres Probolinggo, Iptu Gatot Santoso. Pada awak media Gatot menjelaskan kalau dirinya sudah menerima pengaduan tersebut. Nantinya pengaduan itu akan dilimpahkan ke pimpinannya. "Lalu, (pengaduan itu) turun ke Reserse untuk ditindaklanjuti," ujarnya.

Ia mengimbau kepada masyarakat untuk bijak dalam bermedia sosial. Jika ada kabar yang belum pasti kebenarannya jangan turut menyebar. (zr/don)