Gelar Nobar KPK The End Game, IMM Probolinggo Gelorakan Semangat Antikorupsi

Mochammad Angga
Sunday, 13 Jun 2021 06:23 WIB

SERU: Puluhan aktivis mahasiswa Probolinggo nonton bareng film KPK The End Game yang digelar PC IMM Probolinggo. Nobar tersebut diharapkan, anak-anak muda tetap merawat semangat antikorupsi.
PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Probolinggo menggelar nonton bareng film dokumenter KPK The End Game yang diproduksi jurnalis Whatcdoc Dandhy Dwi Laksono. Nobar tersebut dimaksudkan untuk tetap merawat semangat antikorupsi.
Film dokumenter selama hampir 2 jam itu menceritakan polemik Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) pada pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Di mana hasil TWK ada 75 pegawai yang dinyatakan tidak lolos. Di dalamnya ada penyidik senior Novel Baswedan dan Ketua Wadah Pegawai (WP) KPK Yudi.
Belasan pegawai KPK yang tidak lolos TWK menjadi narasumber dalam film tersebut. Mereka bergantian bercerita mengenai banyaknya kejanggalan dalam proses tes tersebut. Mulai pertanyaan yang mempertentangkan Pancasila dan Alquran, hingga seksisme di mana pegawai perempuan ditanya ketika pacaran apa saja yang dilakukan.
Nah, di antara mereka yang dinyatakan tidak lolos, masuk dalam tim yang sedang menangani perkara kakap. Seperti kasus korupsi bantuan sosial (bansos), suap ekspor benih lobster, dan sebagainya.

Ketua PC IMM Probolinggo Izzudin Ibnu Abdis Salam mengatakan, film tersebut merupakan spektrum lain yang penting untuk diketahui. “Tentang apa yang terjadi selama proses tes, bahkan tekanan pada KPK selama ini. Baik secara kelembagaan maupun personal penyidiknya,” katanya.
Tak hanya nobar, penonton yang hadir, di mana di antara mereka ada aktivis lintas organisasi mahasiswa seperti GMNI dan HMI, juga ada masyarakat umum, berdiskusi dengan dua narasumber. Yakni, Dosen Universitas Brawaijaya Malang Wawan Edi Kuswandoro dan jurnalis senior yang juga Direktur Multimedia tadatodays.com Imam Wahyudi.
Wawan -sapaan akrabnya- mengatakan, anak muda merupakan benteng terakhir perlawanan pada tindakan korupsi. “Mereka punya peran mengkampanyekan perilaku anti korupsi pada lingkungan sekitar,” terangnya.
Sementara itu, Imam Wahyudi mengatakan, film tersebut membuka wawasan penonton bahwa upaya pemberantasan korupsi selama ini memiliki banyak hambatan. “Dan kita wajib sadar, bahwa korupsi sudah menjadi kebiasaan di negeri ini,” katanya. (ang/sp)

Share to
 (lp).jpg)