Giliran Minyak Goreng Bersubsidi yang Mengalami Kelangkaan di Banyuwangi

Rifky Leo Argadinata
Rifky Leo Argadinata

Friday, 18 Mar 2022 22:49 WIB

Giliran Minyak Goreng Bersubsidi yang Mengalami Kelangkaan di Banyuwangi

MIGOR: Sifnatun kini kebingungan dengan pasokan minyak goreng curah yang disubsidi oleh pemerintah. Pasalnya, minyak goreng seharga Rp 14 ribu itu mulai sulit didapat.

BANYUWANGI, TADATODAYS.COM - Pemerintah Pusat telah mencabut Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk minyak goreng (migor) kemasan premium, per Rabu (16/3/2022). Setelah pencabutan HET itu, ketersediaan migor premium mulai banyak ditemukan di pasaran. Sebaliknya, migor curah yang mendapat subsidi dari pemerintah justru mengalami kelangkaan di Banyuwangi.

Hal itu diketahui saat tadatodays.com mengunjungi Pasar Induk Banyuwangi, Jumat (18/3/2022). Dua orang pedagang yang didatangi tadatodays.com mengatakan bahwa migor curah yang dijual seharga Rp 14 ribu per liternya saat ini sulit didapat.

Seperti yang dikatakan oleh Sifnatun, salah satu penjual sembako di Pasar Induk Banyuwangi. Ia  mengaku kesulitan untuk mendapatkan minyak subsudi dari distributor. "Kita harus menunggu satu minggu (untuk pemesanan), apalagi stok kosong," katanya.

Jika pun mendapat kiriman migor curah, kata Sifnatun, dirinya hanya bisa mendapatkan maksimal dua karton atau dua lusin saja. Ia pun cemas dengan kondisi itu, karena ia terpaksa menjual migor kemasan yang harganya jauh lebih mahal di atas Rp 20 ribu per liternya. "Pembeli juga mengeluh karena mahal," ujarnya.

Hal yang sama juga dikatakan oleh Haji Toyib, pedagang lainnya. Ia mengatakan bahwa saat ini stok minyak goreng bersubsidi sulit didapat. "Sebenarnya permintaan pembeli untuk minyak goreng bersubsidi sangat banyak, tatapi di sini sulit mendapatkanya," ujarnya.

Toyib berharap agar pemerintah segera memberikan solusi yang terbaik atas kelangkaan minyak goreng bersubsidi, sehingga pedagang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. (rl/don)


Share to