Grand Final Duta Genre Sukses, Pelajar Siap Sosialisasikan Program Kesehatan

Hilal Lahan Amrullah
Hilal Lahan Amrullah

Thursday, 04 Nov 2021 21:58 WIB

Grand Final Duta Genre Sukses, Pelajar Siap Sosialisasikan Program Kesehatan

PEMENANG: Bunda GenRe Amina Hadi Zainal Abidin dan Plt. Kepala Dinkes P2KB dr. NH. Hidayati menyerahkan piala dan piagam penghargaan sekaligus foto bersama dengan pemenang juara 1 kategori putra dan putri.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Kota Probolinggo, sukses menggelar pemilihan Duta Generasi Berencana (GenRe), Kamis (4/11/2021). Dalam grand final yang digelar di Puri Manggala Bhakti Kantor Wali Kota Probolinggo, terpilih 8 duta (selengkapnya lihat grafis, Red) yang siap menyosialisasikan program kesehatan di lingkungan remaja.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinkes P2KB Kota Probolinggo dr. Nurul Hasanah Hidayati mengatakan, grand final pemilihan Duta GenRe Kota Probolinggo 2021 merupakan babak akhir dalam pemilihan. sebelumnya, telah dilakukan seleksi mulai tes tulis dan wawancara. Setelah pemilihan, diputuskan 10 peserta di dua kategori yakni putra dan putri.

Pada babak puncak, 10 orang yang masuk nominasi ini diharuskan menjawab pertanyaan dari dewan juri. Hingga kemudian terpilihlah juara 1, 2, 3, dan favorit. Melalui ajang tersebut, Dinkes P2KB ingin agar finalis dan duta yang terpilih menjadi perpanjangan tangan dan agen pelopor perubahan.

ADU GAGASAN: Sebelum dipilih para pemenang dalam grand final, 10 nominator yang terpilih menyampaikan visi misinya dalam program Generasi Berencana yang digagas Dinkes P2KB.

Ketua Tim Penggerak PKK Kota Probolinggo yang juga sebagai Bunda GenRe Kota Probolinggo, Amina Hadi Zainal Abidin mengatakan, tujuan digelarnya Duta GenRe mengajak para remaja menjadi pelopor agen perubahan. Terutama dalam promosi dan sosialisasi kesehatan dan keluarga berencana. Di antaranya terkait stunting.

“Bagaimana cara mencegah stunting, itu bisa disampaikan Duta GenRe. Karena sasarannya adalah para remaja, maka lebih pas yang menyampaikan adalah mereka yang usianya sebaya. Apalagi, para remaja nantinya akan menjadi orangtua,” katanya. Karena itu, Amina mengapresiasi tingginya antusiasme remaja mengikuti program tersebut.

M. Firdaus Elwansyah, siswa kelas 9 SMPN 5 Kota Probolinggo yang menjadi juara 1 kategori putra, mengaku gembira atas amanah yang diberikan. “Saya berkomitmen memberikan kontribusi di masyarakat. Harapan saya, Duta GenRe ini menjadi wadah bagi remaja di Kota Probolinggo terkait problem pergaulan,” katanya.

FOTO BERSAMA: Seluruh nominator Duta GenRe dalam grandfinal melakukan sesi foto bersama sebelum mengadu gagasan mereka di hadapan dewan juri.

Sementara Marensa Faradillah, siswi kelas XII IPA SMAN 4 Kota Probolinggo yang menjadi juara 1 kategori putri, semakin termotivasi untuk menjadi inspirasi bagi remaja putri lainnya. Setelah terpilih menjadi Duta GenRe, ia akan menajalankan tugas-tugas yang telah disampaikan Bunda Genre Kota Probolinggo Amina Hadi Zainal Abidin.

Tidak hanya itu, ia juga akan menyusun program guna menggali potensi remaja. “Sehingga kita dapat enggali potensi kita masing-masing. Sehingga turut serta dalam pengembangan potensi pengembangan sumber daya manusia  untuk Indonesia. Karena Indonesia yang tangguh berawal dari kita,” katanya.

Selain grand final Duta GenRe, Dinkes P2KB juga menggelar talk show dengan tema “Peran Remaja dalam Upaya Penuruanan Angka Stunting”. Narasumber di antaranya Kabid Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN Provinsi Jawa Timur Suhartutik, Amina Hadi Zainal Abidin, dan dr. Nurul Hasanah Hidayati.

SALAM GENRE: Bunda GenRe Amina Hadi Zainal Abidin, Plt. Kepala Dinkes P2KB dr. NH. Hidayati, dan Kabid KS dan PK BKKBN Provinsi Jawa Timur Suhartutik memberikan salam GenRe diikuti para nominator dan undangan.

Dalam paparannya, Suhartutik mengatakan, pihaknya menjadi koordinator dalam penanganan stunting. “Terutama dalam percepatan penanganan. Instruksi Bapak Presiden Joko Widodo, penanganan harus lebih dipercepat. Tugas kita tahun 2024, stunting turun 14 persen. Artinya setiap 100 balita yang lahir, hanya 14 balita yang stunting,” tegasnya.

Banyak hal yang bisa dilakukan dalam upaya mengatasi stunting. Di antaranya, perempuan menikah minimal 21 tahun dan laki laki 25 tahun. Selain itu, tidak melakukan seks pranikah dan tidak mengkonsumsi narkoba. Ketika usia ibu belum cukup, maka memungkinkan melahirkan bayi dalam kurang gizi. Sehingga berpengaruh pada fisik dan mentalnya.

Ia juga memberi pesan pada duta GenRe untuk menjadi inspirasi remaja masa kini. “Selain tidak melakukan seks bebas dan narkoba, juga jangan merokok. Jadilah remaja berkualitas, sehat, dan cerdas. Sekali menjabat Duta GenRe, seumur hidup menginspirasi. Adik-adik Duta GenRe menjadi role model,” tegasnya. (*/hla/sp)


Share to