Gubernur Khofifah Tinjau Proyek Pembangunan Bronjong dan Jembatan di Probolinggo

Hilal Lahan Amrullah
Friday, 20 Jun 2025 06:07 WIB

PENINJAUAN: Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyapa warga sekitar lokasi pemasangan bronjong di Desa Kalibuntu, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo.
PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau proyek pemasangan bronjong dan pengaturan Sungai Kertosono di Desa Kalibuntu Kecamatan Kraksaan Kabupaten Probolinggo, Kamis (19/6/2025). Dalam kunjungan ini, Gubernur Khofifah juga meninjau proses rehabilitasi dan rekonstruksi jembatan Genggong di Desa Karangbong, Kecamatan Pajarakan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air Provinsi Jawa Timur Ir. Baju Trihaksoro, M.M mengatakan, proyek pemasangan bronjong dan pengaturan Sungai Kertosono itu dianggarkan Rp 9 miliar dari anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) Pemprov Jatim. Pemasangan bronjong bukan hanya satu titik di Kabupaten Probolinggo saja.
"Kalau titik sini tanggal 5-6 Februari 2025 terjadi banjir sehingga sekolah ini rusak memang harus diamankan dengan bronjong. Bronjongnya ini khusus juga, biar tidak tergerus lagi. Setelah itu kita usahakan pembangunan baru seperti itu dan tingkat kesulitannya tinggi. Kita target Agustus rampung," terangnya.
Selain pemasangan bronjong di Sungai Kertosono, sedikitnya ada 6 titik lainnya. Pasalnya, padal 22 Februari 2025 juga terjadi banjir di sungai Kedunggaleng itu ada 6. Satu titik sungai di Laweyan, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo.
PREVENTIF: Untuk mencegah abrasi, Pemerintah Provinsi Jawa Timur memasang bronjong di Sungai Kertosono Desa Kalibuntu, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo.
"Ini berupa bronjong juga. Kalau ditotal bronjongnya hampir 370-an meter, tinggi 6 meter sampai 7 meter. Pemerintah provinsi turun memasang bronjong ini karena juga untuk ketahanan pangan. Karena sawah yang di sini saja yang kena banjir 18 hektar kalau totalnya 500 hektar, sehingga sementara dilakukan penanganan bronjong," tegasnya.

Gubernur Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa musim hujan yang relatif panjang itu memang berdampak hampir seluruh wilayah Indonesia. Termasuk hampir seluruh wilayah Jawa Timur. "Kita mendapatkan pengajuan dari berbagai kabupaten/kota. Misalnya banyak jembatan yang ambruk, di sini juga ada jembatan yang ambruk. Lalu ada tanggul yang ambruk di Kecamatan Tanggul, Kabupaten Jember," jelasnya.
Menurut Khofifah, daerah-daerah seperti di Desa Kalibuntu ini terkena abrasi cukup lama sebetulnya. Tetapi terkonfirmasi ke Pemprov Jatim pada Februari lalu. Bahkan sisi sungai yang sebelah kanan justru terjadi perluasan karena sedimentasinya tinggi. Sedangkan sisi sebelah kiri kemudian menggerus antara lain ada 2 ruang kelas di SDN Kalibuntu.
"Ini yang kemudian beresiko tinggi bahkan tua sudah ambruk. Oleh karena itu sekarang kita rapikan dulu dengan bronjong. Baik sebelah belakang SDN maupun sebelah depannya. Nanti ini membelok ini bronjongnya. Mudah-mudahan Agustus bisa selesai," ujarnya.
Berikutnya Khofifah menyampaikan terkait pengajuan untuk gedung SD-nya. Ia meminta agar pemerintah kabupaten yang mengajukan. "Jadi memang kita terus berkeliling ke berbagai daerah. Ada yang sifatnya pengerukan seperti di Pamekasan. Tetapi yang bronjong seperti ini cukup banyak. Kemudian pembetulan tanggul, pembetulan jembatan juga cukup banyak dan menurut saya relatif cukup kolosal luasnya itu," ungkapnya.
Termasuk di Lumajang, menurut Gubernur Khofifah, lumayan berat pekerjaannya. Pagi sampai sore dipasang bronjong, malam terkena dorongan lagi dari material Semeru. "Artinya mohon doa semua masyarakat Jawa Timur. Kita bersiap bersama untuk kebaikan kehidupan bersama," harapnya.
Sedangkan rehabilitasi dan rekonstruksi jembatan Genggong, Kecamatan Pajarakan, hampir rampung. Sebelumnya jembatan rusak ketika musim hujan cukup panjang. Kemudian material yang dibawa oleh banjir itu beragam hingga menerombol jembatan. "Itu jembatannya ada di bagian ujung yang harus dilakukan rekonstruksi. Tapi di beberapa titik misalnya kalau di Bangkalan, itu harus dilakukan rekonstruksi," ungkapnya.
Khofifah menambahkan bahwa aspek yang terkait dengan infrastruktur itu betapa menjadi penguat koneksivitas. Termasuk di Genggong ini bagaimana bisa dibayangkan jika akhirnya kemudian para santri harus keliling. "Apa yang bisa kita bangun nanti ada percepatan konektivitas. Maka infrastruktur ini, kita bareng-bareng dengan pemerintah kabupaten/kota di Jawa Timur. Kita berikhtiar memaksimalkan layanan terbaik bagi masyarakat," tuturnya. (hla/why)

Share to
 (lp).jpg)