Hadapi Nataru 2025/2026, Lintasan Ketapang–Gilimanuk Siap Hadapi Lonjakan Penumpang

Mohamad Abdul Aziz
Mohamad Abdul Aziz

Wednesday, 17 Dec 2025 10:36 WIB

Hadapi Nataru 2025/2026, Lintasan Ketapang–Gilimanuk Siap Hadapi Lonjakan Penumpang

SIAP: Rakor kesiapan Nataru 2025/2026 dipimpin Menteri Perhubungan RI Dudy Purwagandh bersama Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Kakorlantas Polri Irjen Pol Agus Suryo Nugroho, Dirut PT ASDP Indonesia Ferry Heru Widodo, Rabu (17/12/2025).

BANYUWANGI, TADATODAYS.COM - Kesiapan menghadapi momen Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026 di lintasan penyeberangan Ketapang–Gilimanuk terus dimatangkan. Pemerintah pusat dan daerah, serta seluruh pemangku kepentingan, sepakat memperkuat layanan demi menjamin kelancaran, keselamatan, dan kenyamanan masyarakat.

Menteri Perhubungan RI Dudy Purwagandhi menyampaikan bahwa pergerakan masyarakat pada periode Nataru diprediksi meningkat signifikan. Oleh karena itu, diperlukan langkah strategis untuk memastikan layanan penyeberangan berjalan optimal.

“Melalui rapat koordinasi kesiapan Nataru di Pelabuhan Ketapang ini, kita sepakati langkah-langkah strategis terkait peningkatan kualitas layanan serta menjaga standar keselamatan dan keamanan dalam setiap aspek operasional,” ujar Menteri Dudy dalam rakor kesiapan Nataru 2025/2026 bersama Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Kakorlantas Polri Irjen Pol Agus Suryo Nugroho, Dirut PT ASDP Indonesia Ferry Heru Widodo, Rabu (17/12/2025).

Dudy juga mengingatkan seluruh pihak agar belajar dari insiden kecelakaan kapal beberapa bulan lalu, yang menimpa KM Tunu Pratama Jaya dan KM Barcelona. Tragedi tersebut, menurutnya, menjadi pengingat penting bahwa pengawasan keselamatan harus dijalankan tanpa toleransi.

“Saya menekankan perhatian pada empat aspek utama, yakni keselamatan dan keamanan pelayaran, kesiapan infrastruktur, keandalan operasional, serta mitigasi terhadap cuaca ekstrem dan kondisi darurat lainnya,” tegasnya.

Sementara itu, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyatakan kesiapan Pemkab Banyuwangi dalam mendukung kelancaran arus Nataru, baik dari Pulau Jawa menuju Bali dan NTB maupun sebaliknya. “Sebagai daerah penyangga penyeberangan, kami telah melakukan koordinasi dengan Forkopimda Banyuwangi dan menyiapkan sejumlah langkah antisipasi,” kata Ipuk.

Ipuk memaparkan bahwa Pemkab Banyuwangi menyiapkan buffer zone di Terminal Sritanjung dan kawasan Grand Watu Dodol untuk mengurai kepadatan, termasuk lokasi parkir bagi truk logistik agar tidak menumpuk di jalur Pantura. Selain itu, posko layanan, fasilitas kesehatan, IGD, dan ambulans juga disiagakan dengan dukungan Polresta, TNI, dan OPD terkait.

Sedangkan Direktur Utama ASDP Indonesia Ferry (Persero) Heru Widodo mengungkapkan puncak arus penyeberangan diperkirakan terjadi pada 21–23 Desember menjelang Natal dan 28–29 Desember menjelang Tahun Baru.

“Dalam kondisi normal kami operasikan 28 kapal. Saat padat menjadi 30 kapal, dan pada kondisi sangat padat hingga 32 kapal, disertai penempatan buffer zone di Ketapang dan Gilimanuk,” jelasnya.

Sementata, dari sisi pengamanan, Kakorlantas Polri Irjen Pol Agus Suryo Nugroho memastikan skenario pengamanan Nataru telah disiapkan secara optimal. “Kami mengamankan periode Nataru mulai 20 Desember 2025 hingga 2 Januari 2026 di seluruh jalur transportasi, termasuk pelabuhan, jalan tol, jalur arteri, tempat ibadah, dan kawasan wisata,” ujarnya.

Ia menambahkan, jajaran Korlantas juga akan meninjau langsung jalur darat menuju Bali melalui Pelabuhan Gilimanuk untuk memastikan kesiapan di lapangan. (azi/why)


Share to