Hamparan Sampah di Bibir Pantai Mayangan, Panorama Tak Sedap Dipandang
Alvi Warda
Tuesday, 13 Aug 2024 15:11 WIB
PROBOLINGGO, TADATODAYS. COM - Bibir pantai Mayangan, Kelurahan Sukabumi, Kecamatan Mayangan Kota Probolinggo dipenuhi sampah. Dampaknya, mulai dari pencemaran mikroplastik hingga pemandangan senja jadi tak lagi sedap dipandang.
Meri, salah satu warga setempat mengatakan, sampah-sampah di bibir pantai itu sudah lama ada. "Itu kayaknya sampah dari sungai yang terseret air ombak," ujarnya, Selasa (13/8/2024) siang.
Menurut Meri, jika musim hujan tiba, bau busuk akan tercium. "Kalau panas gini, sampahnya jadi kering, " katanya. Meski bersampah, warga masih menikmati senja kala sore hari di bibir pantai tersebut.
Persoalan sampah di Kota Probolinggo memang menjadi pekerjaan rumah bersama. Pada tahun 2023, sampah di bibir pantai ini disebut telah mencemari air laut.
Berdasarkan uji kadar mikroplastik, pada air laut di Kelurahan Mayangan menunjukkan tingkat pencemaran mikroplastik yang tinggi yaitu 7,1 serpihan per mili meter air dan 9,3 serpihan per mili meter air laut di kelurahan Sukabumi.
Pada data itu juga disebutkan, 36 dan 39 merek garam telah tercemar mikroplastik.
Kepala DLH Retno Wandansari mengatakan, di tahun 2024 ini DLH belum uji mikroplastik. "Tidak setiap tahun bisa uji," katanya, Selasa (13/8/2024).
Menurut Retno, untuk permasalahan sampah seperi di bibir pantai atau Tajungan, DLH sudah mempersiapkan tim relawan sebanyak 22. "Saat ini membersihkan Kali Banger di 10 titik lokasi. Sehingga sekarang bisa dilihat sudah bersih. Untuk bibir pantai akan clean up bersama mitra," ujarnya.
Tim itu urut membersihkan titik-titik yang sudah ditentukan. Termasuk di Tajungan Mayangan. "Tajungan ke utara sampai dengan jembatan JLU belum terkover personil. Tapi sudah masuk Program KotaKu PU, " tuturnya.
Retno berharap, masyarakat bisa memilah sampah dengan bijak. "Apabila itu sampah organik, bisa diolah menjadi kompos. Pemerintah juga masih berkomitmen dengan beberapa retail, untuk stop penggunaan kantong plastik," katanya. (alv/why)
Share to