Harga BBM Naik, Dewan Minta Pemkot Bantu Rakyat Terdampak

Alvi Warda
Alvi Warda

Friday, 09 Sep 2022 16:09 WIB

Harga BBM Naik, Dewan Minta Pemkot Bantu Rakyat Terdampak

PERUBAHAN: Rapat Badan Anggaran DPRD Kota Probolinggo membahas Perubahan APBPD tahun 2022, Jumat (9/9/2022) pagi.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Kenaikan harga BBM (Bahan Bakar Minyak) dirasakan rakyat bawah, termasuk di Kota Probolinggo. Atas kondisi ini, Wakil Ketua I DPRD Kota Probolinggo Fernanda Zulkarnain minta agar Pemkot Probolinggo memberikan bantuan kepada rakyat yang terdampak kenaikan harga BBM, khususnya para nelayan.

Hal itu diungkapkan Fernanda saat rapat Badan Anggaran (Banggar) DPRD Bersama tim anggaran Pemkot Probolinggo, membahas Perubahan APBD 2022, Jumat (9/9/2022) pagi. Ia secara spesifik minta kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) agar mengalokasikan bantuan bagi nelayan yang terdampak kenaikan BBM. 

Menurutnya, pengalokasian dana ini lebih bermanfaat ketimbang program yang akan diadakan oleh DPKPP. “Masak nggak mau bantu rakyatnya,” ujar Fernanda. 

Selain itu, Fernanda menyarankan, dari seluruh anggaran setiap dinas harus bermanfaat bagi warganya, terutama para nelayan yang memang satu pintu dengan DPKPP (Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan). “Kepala perangkat daerah (PD) tidak perlu berpikir dua kali, jika ingin membantu rakyat Kota Probolinggo. Kita semua tahu dampak kenaikan BBM ini bagi nelayan, ayolah ojok di-eman-eman,” ujarnya.

Menurut Fernanda, berapapun jumlah anggaran yang diajukan, jika itu bersifat untuk kepentingan rakyat, pemerintah Kota Probolinggo pasti mampu. Akhirnya, apabila warga Kota Probolinggo mendapat bantuan yang cukup, maka warga Kota Probolinggo bisa mencintai wali kotanya. “Kan nantinya juga yang baik itu namanya walikota,” tutur Fernanda.

Sementara itu, Kepala DPKPP Aries Santoso menerima saran yang diberikan oleh Banggar itu. “Terimakasih atas sarannya pak,” ujarnya.

Sementara, perlu diketahui, dalam rancangan Perubahan APBD 2022 Belanja Daerah yang diproyeksikan sebesar Rp 1.252.594.639.080. Rinciannya, belanja operasional dianggarkan Rp 927.162.353 129. Belanja modal dianggarkan sebesar Rp 307.622.222.914. Belanja tidak terduga dianggarkan sebesar Rp 17.810.063.037. (alv/why)


Share to