Harga Cabai Rawit dan Bawang Merah Kompak Naik 100 Persen di Kota Pasuruan, Pedagang Sambat Pasar Sepi

Amal Taufik
Amal Taufik

Monday, 08 Dec 2025 15:51 WIB

Harga Cabai Rawit dan Bawang Merah Kompak Naik 100 Persen di Kota Pasuruan, Pedagang Sambat Pasar Sepi

NAIK HARGA: Pedagang di Pasar Kebonagung Kota Pasuruan.

PASURUAN, TADATODAYS.COM - Harga cabai rawit dan bawang merah super di sejumlah pasar Kota Pasuruan meroket. Kenaikannya mencapai 100 persen.

Suprihatin, salah satu pedagang di Pasar Kebonagung mengungkapkan, cabai rawit merah sebelumnya di harga Rp 40 ribu menjadi Rp 80 ribu per kilogram. Bawang merah super sebelumnya di harga Rp 40 ribu menjadi Rp 80 ribu kilogram.

Selain cabai rawit merah dan bawang merah super, komoditas lain yang naik adalah cabai rawit hijau dari Rp 30 ribu menjadi Rp 60 ribu per kilogram. Seledri dari harga Rp 12 ribu menjadi Rp 40 ribu per kilogram. Sedangkan cabai merah besar, dari harga Rp 40 ribu menjadi Rp 50 ribu per kilogram.

Suprihatin menyebut, kenaikan harga ini terjadi dalam sepekan terakhir. Ia sebagai pedagang juga tidak berani menyimpan stok dalam jumlah banyak. Selain karena barang susah didapat, juga kondisi pasar sepi. "Pasarnya sepi. Saya tidak berani stok sekarang. Yang penting habis. Besok apa kata besok," katanya, Senin (8/12/2025).

Tedy (33), seorang supplier cabai mengatakan, cuaca ekstrem yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir menyebabkan banyak petani cabai di sejumlah daerah mengalami gagal panen.

Hal ini akhirnya berpengaruh terhadap berkurangnya pasokan dari petani. "Kalau pasokan dari Banyuwangi mungkin masih ada karena faktor tanah, dari daerah lain pemasok cabai banyak yang gagal panen," kata Tedy.

Kabid Perdagangan pada Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Pasuruan, Rizki Pramita, lonjakan harga komoditas pangan dalam sepekan terakhir tidak lepas dari gangguan pasokan.

Ia menyebut, beberapa sentra produksi di Jawa Timur mengalami kendala akibat cuaca buruk sehingga hasil panen tidak optimal, sementara biaya distribusi ikut meningkat.

Meski banyak komoditas naik, Rizki menambahkan bahwa tidak semua sayur ikut terdongkrak harganya. Beberapa jenis justru menunjukkan tren sebaliknya.

“Bawang daun, bawang pre, dan tomat masih stabil. Bahkan tomat turun cukup signifikan. Tomat buah yang sebelumnya Rp 30 ribu kini tinggal Rp 18 ribu per kilogram, sedangkan tomat biasa dari Rp16 ribu turun menjadi Rp 10 ribu,” ujarnya. (pik/why)


Share to