Harga Cabai Rawit Meroket, Ini Penyebabnya

Zainul Rifan
Zainul Rifan

Tuesday, 14 Dec 2021 15:35 WIB

Harga Cabai Rawit Meroket, Ini Penyebabnya

CABAI: Hakiki, seorang penjual cabai di Pasar Semampir Kraksaan, tetap melayani pembeli. Meskipun, banyak pembeli yang mengurangi jumlah pembelian cabai karena harganya meroket.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Harga cabai rawit di Kabupaten Probolinggo meroket. Seperti halnya pantauan tadatodays.com di Pasar Semampir, Kecamatan Kraksaan. Per Selasa (14/12/2021), harga cabai rawit mencapai 70 ribu rupiah perkilogramnya.

Hakiki, salah seorang pedagang di Pasar Semampir, saat ditemui di bedak dagangan mengatakan, harga 70 ribu itu sudah terjadi sejak Senin kemarin. Sedangkan sebelumnya masih di kisaran 40-60ribu. "Harganya terus naik," terang pria yang karib disapa Kiki itu.

Menurut Kiki, meroketnya harga cabai itu berpengaruh pada jumlah penjualannya. Dimana para konsumen yang sebelumnya hendak membeli satu kilogram, kini mengurangi pembeliannya menjadi setengah kilogram saja.

Namun, kata Kiki, para konsumennya sampai saat ini tidak ada yang sampai tidak jadi membeli karena mahalnya harga. Mereka tetap membeli dengan cara mengurangi jumlah pembeliannya. "Kalau stok cabai lumayan banyak," tuturnya.

Sementara itu, Misda, salah seorang pembeli mengatakan kalau dirinya terpaksa membeli cabai meski harganya mahal. Karena cabai tersebut ia gunakan untuk bahan olahan penjualan nasi pecelnya. "Harapannya supaya diturunkan," ucap pembeli asal Kelurahan Semampir itu.

Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Probolinggo, Endang Rustiningsih mengatakan kalau naiknya harga cabai dipengaruhi karena banyak tanaman cabai milik petani membusuk. "Akibat curah hujan yang tinggi," katanya, melalui panggilan seluler.

Saat ini pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak pasar, untuk memastikan ketersediaan stok di tingkat pedagang. (zr/don)


Share to