Harga Merica Melambung Hingga Rp 90 Ribu, Cabai Rawit Jeblok

Mochammad Angga
Mochammad Angga

Friday, 04 Jun 2021 17:51 WIB

Harga Merica Melambung Hingga Rp 90 Ribu, Cabai Rawit Jeblok

KOMODITAS: Suep, seorang pedagang di Pasar Baru Kota Probolinggo saat menimbang merica miliknya. Ia menyebut, kenaikan harga merica mencapai 30 ribu rupiah menjadi 90 ribu rupiah per kilogram.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Harga sayuran dan rempah-rempah di Pasar Baru Kota Probolinggo mengalami naik-turun. Seperti, merica yang menembus Rp 90 ribu per kilogramnya dari semula Rp 60 ribu. Sementara cabai rawit yang sempat melambung di harga Rp 120 ribu per kilogram, kini berangsur-angsur turun menjadi Rp 32 ribu.

Hal itu diungkapkan pedagang setempat, Suep, 54, warga Kelurahan Kebonsari Kulon, Kecamatan Kanigaran saat ditemui tadatodays.com, Jumat (4/6/2021) sore.

Pria yang menempati bedak di Jl. Cut Nyak Dien sejak tahun 2017 lalu ini menerangkan, lonjakan dan turunnya harga itu akibat stok di beberapa daerah kosong dan adanya panen raya.

Suep menyebutkan secara rinci beberapa harga sayur mayur dan rempah yang tergolong standar per kilogramnya. Yakni, tomat Rp 6 ribu, cabai besar Rp 22 ribu, bawang putih Rp 23 ribu, kemiri Rp 35 ribu, cengkeh Rp 100 ribu, bawang Bombay Rp 22 ribu dan kayu manis Rp 70 ribu.

Lebih lanjut, Suep menyampaikan harga komoditas yang mengalami kenaikan adalah merica yang awalnya seharga Rp 60 ribu, sekarang ini tembus Rp 90 ribu.

Menurutnya, harga merica naik secara bertahap sejak bulan April lalu. Bahkan di Pulau Jawa stoknya terbatas. Sehingga Suep mengulak merica dari pengepul di Surabaya yang membeli ke produsen di Kalimantan. "Sebenarnya ada di Lumajang, tapi stok sedikit dan selisih 10 ribu. Barangnya agak hitam karena tidak dipoles makannya berbeda dengan produksi yang dari Kalimantan," ujarnya.

Suep menyampaikan, bilamana penurunan cabai rawit yang pernah melambung tinggi dan melebihi harga bahan pokok Jawa Timur dikarenakan adanya panen raya di wilayah Mataraman.

Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian dan Perdagangan, Noor Aly membenarkan bahwa cabai rawit mengalami penurunan secara bertahap akibat panen raya. Ditanyakan soal mengapa harga merica naik, menurutnya, DKUPP tidak dalam memantau harga merica. "Itu (merica, red) dari Dinas Pertanian," ujarnya.

Dihubungi terpisah, Plt Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan, Yoyok Imam Siswahyudi mengatakan, pihaknya tidak mengurusi soal harga merica. Menurutnya, soal tata niaga itu merupakan  kewenagan DKUPP.

Oleh karena itu, Yoyok enggan menyebutkan secara jelas terkait mengapa harga merica naik. Kecuali, mengenai lahan pertanian, Yoyok menuturkan bahwa untuk petani yang menanam merica di Kota Probolinggo sendiri belum ada. (ang/don)


Share to