Harga Merosot, Petani Cabai Kota Probolinggo Gigit Jari

Alvi Warda
Friday, 01 Nov 2024 17:22 WIB

CABAI: Hasan saat meninjau cabai di sawahnya.
PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Panen raya bukan menjadi keuntungan baga petani cabai. Sejak Oktober 2024 ini, harga cabai merosot turun. Petani justru gigit jari alias kecewa dan sedih.
Ini dirasakan salah satunya oleh Hasan Prasojo. Ia mengatakan, modal menanam tidak balik di musim panen raya ini. Harga cabai terjun bebas bahkan sampai setengah modal. Cabai besar Rp 6 ribu harga asli Rp 14 ribu.
Tak hanya cabai besar, harga cabai rawit juga merosot menjadi Rp 15 ribu. Harga normal seharusnya sekitar Rp 35 ribu. "Padahal sekarang ini, harusnya jadi pesta petani," katanya.
Saat ditemui, Jumat (1/10/2024) siang Hasan terlihat meninjau sawahnya yang ditanami cabai. Ia menjelaskan, seharusnya satu pohon menghasilkan senilai satu kilogram alias Rp 35 ribu. "Tapi serasa manen setengah kilo," tuturnya.
Kondisi ini disebabkan suhu dan cuaca yang tidak menentu. "Untuk musim panen yang saat ini kan, memasuki musim ke tiga dalam setahun, atau yang kerap disebut dengan panen di musim kemarau kedua, dan di musim ini, cuacanya terbilang terlalu panas," imbuhnya.

Menurutnya, cuaca yang terlampau panas ini sangat mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan cabai. Belum lagi, petani cabai yang menjamur, membuat stok di pasaran melimpah. "Terus daya beli masyarakat semakin menurun di tengah deflasi besar - besaran seperti yang terjadi saat ini," ucapnya.
Oleh sebab itu ia berharap, pemerintah tidak tutup mata dengan keadaan yang saat ini melanda para petani. "Setidaknya pemerintah membantu para petani di desa - desa ini, untuk memberikan jalan kepada gudang distributor perusahaan besar, atau pabrik - pabrik besar seperti indofood, dan sebagainya," tuturnya.
Agar para petani yang mengalami penurunan harga panen, seperti saat ini, bisa tetap menanam untuk musim berikutnya. "Karena dengan kerugian yang saat ini kita alami, kita terancam tidak bisa melanjutkan menanam lagi," ungkapnya.
Saat ini, pemasaran cabai rawit maupun cabai besar, untuk para petani di Kota Probolinggo, hanya ke pasar lokal. "Untuk pemasaran luar daerah, hanya ke Pasar Keputran Surabaya saja," katanya. (alv/why)




Share to
 (lp).jpg)