Harjakapro ke 275, Momentum Pemkab Probolinggo Percepat Pemulihan Ekonomi

Amelia Subandi
Amelia Subandi

Monday, 19 Apr 2021 14:41 WIB

Harjakapro ke 275, Momentum Pemkab Probolinggo Percepat Pemulihan Ekonomi

TASYAKURAN: Momen peringatan Harjakapro juga digelar dengan syukuran yang dihadiri Forkopimda dan anggota Komisi IV DPR RI H. Hasan Aminuddin yang juga menjabat bupati ke-33 dan 34.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Peringatan Hari Jadi Kabupaten Probolinggo (Harjakapro) ke-275, Minggu (18/4), tetap dilaksanakan dengan khidmat meski dalam kondisi pandemi. Sejumlah kegiatan digelar Pemkab Probolinggo, mulai ziarah sampai tasyakuran, namun tetap dengan penerapan protokol kesehatan ketat.

Peringatan Harjakapro diawali dengan ziarah ke makam bupati pertama Kyai Djoyolelono, di Jl. Brigjen Katamso, Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo. Bupati Probolinggo Hj. Puput Tantriana Sari hadir bersama sejumlah pejabat. Ziarah diawali dengan tabur bunga, dilanjutkan dengan pembacayan ayat suci Alquran.

Usai ziarah, rombongan bergeser menuju pendapa Bupati Probolinggo. Agenda selanjutnya yakni deklarasi damai dalam rangka Pilkades Serentak. Deklarasi damai diikuti 220 calon kades di 62 desa dan 21 kecamatan secara virtual. Kegiatan itu disaksikan langsung Bupati Tantri.

PENGHORMATAN: Ziarah ke makam Bupati Probolinggo pertama yakni Kiyai Djoyolelono menjad rutinitas dalam setiap penyelenggaraan Harjakapro. Ziarah ini dalam rangka menghormati Djoyolelono sebagai bupati pertama.

Setelah itu, dilanjutkan dengan agenda tasyakuran yang dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan ketat. Tamu yang hadir hanya pejabat Forkopimda serta pimpinan Komisi IV DPR RI H. Hasan Aminuddin, M.Si yang sebelumnya menjabat Bupati Probolinggo ke 33 dan 34.

Rangkaian peringatan Harjakapro ke 275 mengangkat tema “Pemulihan Ketahanan Ekonomi, dan Kehidupan Masyarakat” dengan fokus pemulihan industri, pariwisata, investasi, kesehatan, dan infrastruktur di Kabupaten Probolinggo.

Dalam sambutannya, Bupati Tantri menguraikan aktivitas yang diselenggarakan dalam peringatan Harjakapro. “Ziarah itu adalah agenda tahunan. Agenda yang tiap tahun kami lakukan bersama sebagai bentuk penghormatan pada pembabat alas Kabupaten Probolinggo terdahulu,” jelasnya.

Meski tidak seperti tahun lalu, sebelum pandemi covid-19, namun pihaknya tetap bersyukur bisa melaksanakan ziarah. Terlebih di makam pendahulu, di mana Kyai Djoyolelono menjadi bupati di tahun 1748-1768.

MOTIVASI: Bupati Probolinggo Hj. Puput Tantriana Sari menyampaikan sambutan dalam peringatan Harjakapro ke-275. Ia berpesan momen peringatan hari jadi menjadi pelecut semangat melayani rakyat lebih optimal.

Bupati Tantri juga bersyukur bisa dipertemukan kembali dengan momentum Harjakapro, yang ia jadikan momentum meningkatkan pelayanan kepada masyarakat secara proaktif. Pemkab menurutnya juga bersemangat mewujudkan pemerintahan yang bersih dan akuntabel.

“Kami berharap momentum Harjakapro ke-275 ini, dijadikan pelecut bagi seluruh stakeholder dan masyarakat Kabupaten Probolinggo untuk saling bahu membahu membangun mempercepat pemulihan ekonomi dan kehidupan masyarakat,” pintanya.

Meski begitu, ia berpesan agar upaya percepatan ekonomi dan sektor lainnya tetap mengedepankan antisipasi penyebaran covid-19. Menurutnya, bukan hanya soal angka penderita yang kini turun, namun juga kedisplinan menjalan protokol kesehatan.

“Jangan sampai karena angkanya semakin menurun, maka ada kelonggaran. Atau bahkan mengendorkan semangat. Tetap semangat dan bersabar. Jangan sampai seperti India, di mana satu bulan ini hampir kolaps akibat menurunya prokes,” imbaunya. (mel/sp)


Share to