PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Kontes Jingle Cegah Covid-19 tahun 2021 yang diselenggarakan Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo bersama Tadatodays.com sudah melewati babak seleksi. Pada Rabu (17/11/2021) tim juri telah melakukan rapat untuk menetapkan finalis dari masing-masing kategori.

Penjurian dilakukan di café bolinggo di Jalan Pahlawan. Tim juri terdiri atas tiga orang, yaitu Direktur Multimedia Tadatodays.com Imam Wahyudi, Ketua Dewan Kesenian Kota Probolinggo Peni Priyono, dan Kabid Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo Sri Wahyu Utami. 

Untuk seleksi tahap pertama ini, penilaian terdiri atas unsur musik sebesar 30 persen, lirik 30 persen, harmonisasi 30 persen, dan video 10 persen. Setelah tiga jam penjurian, ditetapkan para finalis berikut ini.

Pada kategori umum yang persaingannya sangat ketat, ada empat finalis dipilih para juri. Sebaliknya, untuk kategori pelajar, tim juri hanya memilih tiga finalis. Sebab, hanya tiga finalis tersebut yang dinilai memenuhi kriteria. 

Selanjutnya, para finalis dari masing-masing kategori akan bertarung lagi di babak grandfinal yang akan dilangsungkan pada Sabtu pagi 20 November 2021. Grandfinal akan dilangsungkan secara virtual dari gedung Mal Pelayanan Publik (MPP) Kabupaten Probolinggo di Dringu. Babak grandfinal bisa disaksikan secara live streaming di kanal youtube tadatoday tv mulai pukul 10.00.

Sedangkan juara favorit kategori umum dan pelajar akan ditentukan berdasar viewer terbanyak di kanal youtube tadatoday tv sampai 18 November pukul 00.00.  

Juri Sri Wahyu Utami mengatakan, pihaknya mengapresiasi para peserta yang telah mengikuti kontes jingle ini. Ia berharap, kegiatan ini dapat menjadi semangat penanganan dalam rangka mencegah Covid-19.

MENETAPKAN FINALIS: Tim juri menetapkan finalis kontes jingle cegah covid-19 yang akan bertarung dalam grandfinal, Sabtu (20/11/2021).

Lalu ia berpesan agar para peserta yang dinyatakan lolos ke babak final, menyiapkan kemampuannya lebih maksimal. “Sebelum final dimulai, peserta yang lolos perlu menyiapkan kemampuan secara maksimal,” katanya. 

Sedangkan juri Peni Priyono menuturkan, kontes jingle ini merupakan event langka di Kabupaten maupun Kota Probolinggo. Oleh karena itu menurutnya, peserta harus memaksimalkan kemampuannya.

Secara pribadi, Peni menyebut kontestasi di kategori umum sangat ketat. Sebagian besar karyanya bernilai bagus. Sedangkan di kategori pelajar, tingkat persaingannya tidak terlalu baik. “Sebagian peserta di kategori pelajar masih asal saja bikin jingle,” ujarnya berterus terang. Karena itu pula, tim juri hanya memilih finalis yang benar-benar layak di kategori pelajar. (ang/why)