Inovasi Feriponik, Tanaman Rakit Apung Generasi ke-4 dengan Teknik Aerasi di Rooftop

Alvi Warda
Sunday, 15 Jun 2025 17:10 WIB

VALIDASI LAPANGAN: Tim juri Anvapro 2025 saat mengunjungi Feriponik memanfaatkan rooftop.
Tanam Sayur Berkualitas di Lantai Dua
PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Masyarakat Kota Probolinggo memiliki solusi inovatif untuk bercocok tanam tanpa memerlukan lahan luas. Namanya Feriponik. Sistem tanam sayur generasi keempat ini menggabungkan teknik hidroponik dengan teknologi aerasi canggih yang dapat diaplikasikan di atap rumah/gedung (rooftop).
Inovasi rakit apung ini menawarkan efisiensi ruang maksimal dengan hasil panen yang optimal, menjadikannya alternatif pertanian modern yang cocok untuk kawasan perkotaan dengan keterbatasan lahan.
Sistem aerasi yang terintegrasi memastikan pasokan oksigen optimal bagi akar tanaman. Sehingga, pertumbuhan sayuran lebih cepat dan kualitas hasil panen meningkat signifikan dibandingkan metode konvensional.
Hal ini dikarenakan cuaca di Kota Probolinggo yang tidak menentu, sehingga tanaman budidaya harus selalu dipantau dari fase pembibitan sampai panen.
HIDROPONIK: Juri melihat progress tanaman hidroponik di Feriponik.
Inovasi ini diiniasi oleh Feri Dwi Putra Suhartono, sebagai salah satu peserta ajang Anugerah Inovasi Kota Probolinggo (Anvapro) 2025. Inovasi Feriponik menjadi salah satu dari 12 nominator Anvapro 2025 yang divalidasi lapangan oleh tim juri.

Feri menjelaskan, inovasi ini sesuai karena di Kota Probolinggo masih sedikit ditemukannya tanaman hidroponik. "Pembibitan yang baik untuk sayur hidroponik tentunya didukung oleh lingkungan internal maupun eksternal. Untuk lingkungan internal dilihat dari kualitas benih sedangkan eksternal yaitu kondisi udara dan cahaya yang diserap oleh tanaman," katanya.
Ia menjelaskn Feriponik juga memberikan sentuhan inovasi pembibitan dengan menggunakan sinar UV yang bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan bibit. "Pada umumnya petani hidroponik melakukan pembibitan langsung oleh matahari, tetapi disini penulis ingin mempercepat pertumbuhan bibit sehingga bisa produktif," ujarnya.
Inovasi Hidroponik Rakit Apung Generasi ke-4 yang diterapkan di kebun Feriponik memiliki perbedaan dengan sistem rakit apung lainnya. Feriponik menggunakan Rakit Apung dengan menggunakan teknik aerasi atau gelembung udara yang dihasilkan oleh pompa aerator.
"Di sisi lain penerapan ini jauh terbilang efektif karena gelembung udara langsung diserap oleh akar tanaman hidroponik. Gelembung udara menghasilkan oksigen yang diperlukan oleh sayur hidroponik. Oleh karena itu, semakin banyak gelembung udara yang dihasilkan maka akar menjadi lebat pertumbuhan dan berwarna putih bersih," kata Feri.
Teknik aerasi memiliki kemiripan pada aerasi di kolam ikan pada umumnya. Beberapa ikan tentunya membutuhkan oksigen untuk bernafas sehingga pelaku usaha menggunakan aerator untuk mencukupi kebutuhan oksigen di dalam air. 'Hal ini juga berlaku kepada tanaman budidaya khususnya dengan menggunakan sistem hidroponik," ucapnya.
Feri memodifikasikan antara Hidroponik Rakit Apung Generasi ke-4 dengan aerator agar menghasilkan sayur hidroponik yang cepat tumbuh dan tentunya berkualitas. Sayur hidroponik memiliki keunggulan yaitu tahan lama karena pertumbuhan dari bibit sampai panen terus menggunakan air sebagai cadangan yang diserap tanaman" tuturnya.
Melalui inovasi Feriponik ini, maka diharapkan ada pengembangan budidaya tanaman hortikultur dengan menerapkan hidroponik sistem rakit apung generasi ke-4.
"Sesuai dengan prinsip pemerintah saat ini yaitu adanya pangan mandiri di tiap daerah, sehingga masyarakat bisa mulai mandiri untuk menanam sayu tiap rumah. Tentunya ide ini sangatlah efektif dan efisien dikarenakan inovasi diterapkan di lantai 2 rumah bisa dibuat di pekarangan lahan rumah di lingkungan masyarakat Kota Probolinggo," tuturnya. (*/alv/why)

Share to
 (lp).jpg)