Inspiring City, Kota Maritim Berjuta Potensi, Dinas Kominfo Kota Pasuruan Luncurkan Buku Bunga Rampai Tanjung Tembikar

Lailiyah Rahmawati
Lailiyah Rahmawati

Thursday, 07 Jan 2021 08:30 WIB

Inspiring City, Kota Maritim Berjuta Potensi, Dinas Kominfo Kota Pasuruan Luncurkan Buku Bunga Rampai Tanjung Tembikar

INSPIRASI: Wali Kota Pasuruan Raharto Teno Prasetyo menyebut jika Kota Pasuruan punya potensi luar biasa. Karena itu buku bunga rampai Tanjung Tembikar menjadi salah satu upaya pemkot mengenalkan beragam potensi di Kota Pasuruan pada publik. (foto: Diskominfo Kota Pasuruan for tadatodays.com)

Otonomi daerah menjadi pintu masuk bagi pemerintah daerah menggali potensi dan mengkolaborasikannya dengan lintas sektor melalui inovasi. Seperti yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Pasuruan. Dengan beragam potensi yang ada, maka tidak sulit mengimplemetasikan sebagai daerah yang penuh insipirasi.

-----------

DAHLAN Iskan pernah berkata, dengan otonomi daerah maka daerah akan lebih maju dan berkembang sehingga semua orang tidak harus ke Jakarta. Singkatnya, semua daerah memiliki hak yang sama untuk menjadi unggul dan terkenal.

Saat ini, revolusi industri 4.0 mendorong semua daerah untuk bekerja lebih keras mengkolaborasikan inovasi perangkat daerah, keragaman budaya, dan seluk beluk potensi daerah. Sebuah kota—yang walaupun—kecil menjadi inspirasi kota-kota lain di Indonesia.

Ya, itu sesuai dengan tagline ‘Inspiring City’ yang dimiliki Kota Pasuruan. Sebuah kota dengan kepercayaan diri yang terus terbangun dan siap bersaing dengan daerah lain.  Hal-hal di atas yang menjadi latarbelakang Pemerintah Kota Pasuruan menyusun sebuah buku berjudul ‘Bunga Rampai Tanjung Tembikar’.

Tak sekedar informasi, buku tersebut juga menjadi kekuatan untuk membangun bargaining dengan pihak lintas sektor. Termasuk dengan pihak swasta. Keunggulan ini yang perlu terus digali dan disebarluaskan untuk menarik minat publik.

Bunga rampai adalah kiasan dari informasi yang didapatkan dari reportase dan data yang dikumpulkan. Termasuk ulasan sejarah. Tanjung tembikar sendiri adalah julukan Kota Pasuruan yang merupakan jejak sejarah yang menjelaskan kota ini adalah pusat pemerintahan dan perdagangan, dulunya.

RAGAM POTENSI: Beberapa isi yang terdapat pada buku bunga rampai Tanjung Tembikar. (foto: Diskominfo Kota Pasuruan for tadatodays.com)

Perajin tembikar atau yang biasa disebut cobek saat ini masih bisa ditemui di Kelurahan Randusari. Soal kekayaan kuliner? Anda akan disambut dengan aroma masakan dengan kuah berwarna hitam, cita rasa gurih, dan merupakan olahan daging sapi. Yup, orang menyebutnya rawon. Hidangan ini wajib dicicipi para tamu yang datang ke Kota Pasuruan.

Di malam hari, mari menyeduh aroma harum kopi Kaspandi Cap Sepoor. Siang yang terik cocok untuk menyantap lontong balap disandingkan es limun Linggardjati yang semuanya merupakan produk khas Kota Pasuruan. Untuk oleh-oleh, ada banyak produk yang layak dijadikan buah tangan.

Selain untuk mengenalkan potensi daerah, buku ini disusun dan dicetak juga dengan tujuan memacu inovasi perangkat daerah. Maka, tak heran jika buku ini kemudian juga mendapatkan atensi dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Tjahjo Kumolo.

Dalam sambutannya di halaman kata pengantar, ia menyampaikan agar Pemerintah Kota Pasuruan terus memacu inovasinya sehingga siap bersaing dengan daerah lain. (ly/*)


Share to