BANYUWANGI, TADATODAYS.COM - Masa libur Idul FItri 1446 Hijriyah memasuki hari-hari terakhir. Ribuan pemudik memilih balik menggunakan angkutan kereta api di wilayah stasiun Daop 9 Jember. Senin (7/3/2025) hingga pukul 10.00 wib, terdata sudah 11.514 pelanggan berangkat menggunakan kereta api pada arus balik menuju kota perantauannya.

Manajer Hukum dan Humasda KAI daop 9 Jember Cahyo Widiantoro mengatakan, bahwa angka tersebut kemungkinan masih akan bertambah hingga tengah malam. “Tingginya jumlah penumpang yang berangkat pada hari ini, menunjukkan bahwa masyarakat telah menjadikan kereta api sebagai alat transformasi pilihan selama angkutan lebaran 2025,” katanya.

Cahyo menjelaskan, tingginya minat masyarakat untuk menggunakan kereta api tidak terlepas dari on time performance, alias tingkat ketepatan waktu kereta api yang sangat tinggi. Selama angkutan lebaran 2025 dari 21 Maret sampai 7 April, tercatat tingkat ketepatan waktu untuk keberangkatan mencapai 100 persen. Sedangkan untuk ketepatan waktu kedatangan kereta api di Daop 9 Jember mencapai diatas 99 persen.

Selama masa angkutan lebaran 2025, lanjut Cahyo, KAI Daop 9 Jember melayani 177.814 penumpang yang naik dan 186.669 penumpang yang turun. Stasiun Jember menjadi stasiun paling banyak digunakan para pelanggan yaitu dengan penumpang naik sebanyak 59.036 dan yang turun sebanyak 53.361 penumpang pada periode tersebut.

Selanjutnya, Stasiun Banyuwangi Kota dengan penumpang naik sebanyak 22.229, turun sebanyak 25.494 dan Stasiun Ketapang penumpang naik sebanyak 19.964, penumpang turun sebanyak 18.613 penumpang.

"Untuk tempat duduk masih tersedia sebanyak 5.356 tempat duduk yang dapat digunakan oleh masyarakat yang ingin bepergian untuk beberapa kereta api di beberapa tanggal keberangkatan," jelasnya.

KAI Daop 9 Jember mengimbau masyarakat yang ingin bepergian baik untuk keperluan balik menuju perantauan ataupun pergi melakukan liburan dapat segera merencanakan perjalanan dengan memesan tiket selagi masih tersedia.

“Kereta api menjadi pilihan tepat bagi masyarakat yang akan balik menuju kota perantauan, karena bebas macet, nyaman dan kepastian jam kedatangan di tempat tujuan," katanya. (azi/why)