Jelang World Surfing League, Bersihkan Sampah Plengkung

Rifky Leo Argadinata
Rifky Leo Argadinata

Monday, 23 May 2022 18:44 WIB

Jelang World Surfing League, Bersihkan Sampah Plengkung

BERSIH-BERSIH: Tim Sungai Watch melakukan bersih-bersih sampah di Pantai Plengkung (G-Land) Kabupaten Banyuwangi, Senin (23/5/2022). Kegiatan ini dilakukan dalam rangka turut menyukseskan World Surfing League (WSL) di Pantai Plengkung.

BANYUWANGI, TADATODAYS.COM - World Surf League (WSL) Championship Tour bakal mulai dihelat di Pantai Plengkung (G-Land) pada Sabtu (28/5/2022). Nah, demi menyukseskan event level dunia itu, Tim Sungai Watch melakukan bersih-bersih sampah di Pantai Plengkung di kawasan Taman Nasional Alas Purwo, Senin (23/5/2022).

Kejuaraan selancar dunia atau World Surf League (WSL) Championship Tour dijadwalkan digelar di Pantai Plengkung pada 28 Mei – 6 Juni 2022. Ini merupakan event internasional dengan sosial media engagement terbesar ketiga di dunia untuk ajang olahraga tersebut.

Sebagai wujud dukungan terhadap event tersebut, bersih-bersih Pantai Plengkung dilakukan. Menurut Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup Banyuwangi Dwi Handayani, Tim Sungai Watch berkomitmen untuk ikut membantu menangani problem sampah yang ada di Kabupaten Banyuwangi. Salah satu wujudnya dengan ikut membantu membersihkan pesisir dan bantaran sungai sekitar Pantai Plengkung dalam rangka menyambut event WSL.

"Pembersihan berlangsung selama 5 hari, mulai tanggal 21 sampai 25 Mei 2022. Tim menyisir sampah di kawasan pesisir dan sungai yang ada di Plengkung," ungkap Dwi Handayani. 

Dalam pembersihan tersebut, Sungai Watch menerjunkan 9 orang. Sungai Watch juga merekrut 17 orang relawan (senkom mitra Polri dan ormas), DLH, DPU-CKPP, DPU Pengairan, Dinkes, Diskominfo, Balai TN Alas Purwo, Dispora, Kecamatan Tegaldlimo.

Tak hanya itu, lanjut Dwi Handayani, dari DLH sendiri juga menerjunkan tim. Tim tersebut nantinya akan disiagakan untuk mengontrol sampah yang ada di tempat tersebut. "Ada 10 orang nanti disiagakan disana. Mereka akan menginap. Jadi nanti sistemnya shift, dibuat bergantian," ujarnya.

Dalam perhelatan WSL nantinya, Pemkab Banyuwangi memperbolehkan adanya penonton hanya sekitar 200-an orang. Akan disediakan layar besar yang dapat digunakan nobar untuk pengunjung yang tidak dapat menyaksikan langsung di lokasi. Lalu di area Pancur, Pemkab Banyuwangi juga menyediakan bazar UMKM.

Adanya aktivitas pengunjung tersebut juga berpotensi menimbulkan sampah. Oleh sebab itu Dwi Handayani berharap agar pengunjung juga tertib dalam menjaga kebersihan. "Harapannya, masyarakat tidak membuang sampah sembarang, kendati di sana adalah lahan yang luas. Masyarakat diharap membuang sampah pada tempatnya. Untuk menjaga kelestarian alam khususnya Taman Nasional Alas Purwo," tandasnya. (rl/why)


Share to