Juanda Kampung Seni Juara Lampu Hias Kelurahan Tisnonegaran

Alvi Warda
Alvi Warda

Wednesday, 23 Aug 2023 15:11 WIB

Juanda Kampung Seni Juara Lampu Hias Kelurahan Tisnonegaran

SENI: Salah satu sudut Juanda Kampung Seni. Lampu hias dipadu dengan tema kesenian, terutama wayang. Juanda Kampung Seni menjadi juara pertama lomba lampu hias tingkat Kelurahan Tisnonegaran.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Suasa kampung seni langsung terasa saat melangkah di sepanjang Jalan Ir. Juanda, Kelurahan Tisnonegaran Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo. Hiasan tokoh-tokoh wayang, lampu dan bunga dari bahan bekas terpajang. Inilah Juanda Kampung Seni, yang menjadi juara pertama tingkat Kelurahan Tisnonegaran. 
Di momen peringatan HUT ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia ini, Pemkot Probolinggo kembali menggelar lomba lampu hias. Lomba ini digelar berjenjang, dari tingkat kelurahan, kecamatan, hingga tingkat kota. Juanda Kampung Seni merupakan juara pertama untuk tingkat kelurahan. 

Juanda Kampung seni tepatnya berada di RT 1 - RW 1 Kelurahan Tisnonegaran atau dari depan Sanggar Mardi Budoyo sampai pertigaan Jalan Sutan Syahrir. Dari ujung barat atau depan Sanggar Mardi Budoyo, masyarakat langsung disambut dengan wayang yang terpajang di kedua bahu jalan. Masyarakat RT 1 membuatnya dari bahan talang karet. 
Tokoh wayang yang dipajang adalah para punakawan, lengkap mulai dari Petruk, Gareng, Bagong, dan  Semar. Tokoh-tokoh punakawan tersebut dipajang di sisi selatan jalan, yang tertempel pada besi bekas lapisan springbed milik warga.

DAUR ULANG: Lampu hias memanfaatkan daur ulang bekas botol plastik. 

Di samping empat wayang punakawan itu ada wayang Arjuna. Di sisi bawah wayang-wayang itu tertanam bunga hidup dan lampu warna-warni. Di atasnya, terdapat sebuah busur dan panah buatan masyarakat.
Sedangkan di sisi utara, juga ada wayang namun tertempel pada mika di tembok-tembok warga. Tokoh-tokoh wayang itu dilengkapi lampu yang bisa nampak meski dilihat dari jauh. Ada pula hiasan bambu yang berbentuk galah jambu air lalu diberi lampu.
Di sepanjang jalan ada bambu dengan lampu warna-warni, melengkung ke atas. Membentuk seperti garis terowongan. Setengah jalan, di sisi utara ada wayang yang terpajang di dipan kayu tempat masyarakat bersantai. Di pagar rumah warga sisi selaatan jalan juga ada pewayangan.

Melangkan sekitar setengah meter, ada hiasan bungan tertanam di tanah. Bunga itu terbuat dari botol plastik. Tengah kelopaknya diberi lampu. Berjalan ke timur lagi, ada sisiran tali rafia dengan bakul kerucut atau asepan bambu. Di dalamnya ada lampu.
Nuansa itu cukup memberi kesan seni bagi masyarakat yang melewati Jalan Ir. Juanda. 

WAYANG: Tokoh-tokoh wayang dijadikan hiasan yang dipajang di bahu jalan.

Ketua RT 1 Muhammad Erwan Andriyanto mengatakan, ada alasan khusus mengapa masyarakatnya memilih tema kampung seni. Alasan itu tak jauh dari keberadaan Sanggar Mardi Budoyo yang berada di Jalan Ir. Juanda.
Keberadaan sanggar itu memberikan jiwa kesenian pada warganya. “Awalnya itu Kampung Seni dan Budaya, tapi ada masukan Kampung Seni saja, karena budaya itu terlalu luas,” kata Erwan.

Menurut Erwan, begitu ada pengumuman lomba kampung hias, ia dan warganya antusias mengikuti. Terbukti, setelah persiapan yang menurut Erwan mendadak, ia dan warganya menghias kampungnya. 

Setiap perayaan Kemerdekaan RI, ia dan warganya menghias Jalan Ir. Juanda, meski tidak ada perlombaan. “Bisa jadi kita yang pertama kali lah. Tapi sekarang sudah semarak, malah lebih bagus,” ucapnya.

Adanya perlombaan lampu hias ini menjadi semangat baru baginya. Rasa memperbaiki ide, dan persaingan menghampiri Erwan dan warganya. Baginya, keikutsertaan pada lomba itu semata untuk tetap menanamkan kreatifitas. 

Setelah dinobatkan sebagai juara 1 tingkat kelurahan, Juanda Kampung Seni di RT 1 – RW 1 Kelurahan Tisnonegaran ini dilombakan ke tingkat kecamatan. Erwan dan warganya kembali memperbaiki kampungnya dengan tema kesenian. 

Ada penambahan pernak-pernik bunga dari bahan bekas yang tertanam di tanah halaman warga. Ada pula penambahan bunga hidup untuk suasana hijau. Kampung Seni itu bakal dibongkar setelah Hadipro pada 4 September.

“Saya berharap warga RT 1 semakin guyub dan kompak. Sehingga terus bersama-sama memeriahkan perlombaan apapun,” kata Erwan. (alv/why)


Share to