Jumadi dan Rehan yang Tinggal di Gubuk Bekas Nira, Bakal Direlokasi

M. David Firmansyah
M. David Firmansyah

Tuesday, 02 Apr 2024 15:33 WIB

Jumadi dan Rehan yang Tinggal di Gubuk Bekas Nira, Bakal Direlokasi

BERKUNJUNG: Kemenag Lumajang berkunjung ke gubuk Jumadi dan memberikan sembako.

LUMAJANG, TADATODAYS.COM - Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Lumajang datang untuk mengunjungi Jumadi, 71, yang tinggal di gubuk bekas pengolahan nira. Di gubuk itu Jumadi tinggal bersama anak laki-lakinya Rehan, yang berusia 7 tahun. Kemenag datang memberi bantuan sembako dan berusaha mencarikan solusi untuk Jumadi.

Kemenag berencana merelokasi Jumadi dan Rehan ke tempat yang lebih layak. Diketahui, selama 10 tahun Jumadi terpaksa tinggal di gubuk bekas pengolahan nira yang dulunya milik almarhum Jumali di Dusun Krajan, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Lumajang. Jumadi menetap bersama dengan anaknya yang bernama Rehan, 7, sejak usia bocah tersebut baru 2 bulan.

Gubuk reot tersebut dengan mudah diguyur hujan deras karena bagian atapnya yang bolong. Selain itu, Jumadi merasakan kegelapan saat malam karena gubuknya tidak dialiri listrik. Untuk sekadar makan, Jumadi dan Rehan bergantung ke tetangga yang sesekali memberi makanan kepada keduanya.

"Kami dari Kemenag siap membantu Pak Jumadi dan anaknya, Rehan, dengan merehabilitasi rumah. Saat ini masih berkoordinasi dengan pemerintah setempat," ungkap Hidayatullah, Selasa (2/4/2024).

Namun, pihak Kemenag tidak mengambil langkah untuk merenovasi gubuk Jumadi karena tanah tersebut dulunya milik Jumali yang sudah meninggal dunia. Sehingga Kemenag masih mencari solusi lain seperti relokasi.

"Kemenag sebetulnya mau membantu, tapi kalau tanahnya milik orang lain jadi tidak bisa" lanjutnya

Adapun rencana yang lain adalah dengan merelokasi keduanya ke hunian tetap (Huntap) untuk warga terdampak erupsi Gunung Semeru, atau menyerahkannya kepada Badan Amil Zakat. Saat ini, pihak Kemenag masih berkoordinasi dengan pihak desa setempat untuk mencari solusi secepatnya terkait tempat tinggal bagi Jumadi dan Rehan.

"Kami masih berkomunikasi dan menunggu respon pemerintah desa bersama mencari solusi. Pak Jumadi ini ingin direlokasi. Namun intinya, mau diapakan juga mau sebetulnya," kata Hidayatullah. (dav/why)


Share to