KAI Tutup Perlintasan Sebidang Liar di Sumberasih, Paling Banyak di Leces
Alvi Warda
Wednesday, 30 Oct 2024 18:04 WIB
PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Perlintasan sebidang liar kereta api menjamur di Probolinggo. Perlintasan ini berbahaya karena tidak ada pos penjaga dan palang pintu.
PT KAI Daop 9 Jember bersama Pemerintah Kabupaten Probolinggo menutup perlintasan sebidang liar kereta api, yang masuk Desa Lemah Kembar, Kecamatan Sumberasih Kabupaten Probolinggo, Rabu (30/10/2024) siang.
Petugas memasang palang besi yang ditanam di tanah, kemudian dicor. Palang besi itu membuat warga tidak memungkin bisa melewatinya.
LIAR: Perlintasan liar di Probolinggo akan ditutup dengan target akhir tahun 2024.
Manajer Hukum dan Humas KAI Daop 9 Jember Cahyo Widiantoro mengatakan, penutupan perlintasan liar sebidang ini dilakukan sesuai dengan ketentuan Permenhub nomor 36 tahun 2011, dan nomor 94 tahun 2014. "Perlintasan ini dikatakan liar, karena bukan kami yang membangun," katanya saat diwawancara.
Menurut Cahyo, dalam permenhub tersebut diatur, jarak antar perlintasan seharusnya 800 meter. "Kami tutup sebagai upaya normalisasi keselamatan, baik keselamatan bersama, baik untuk perjalanan kereta api, maupun pengguna jalan lainnya," katanya.
Dari pelrintasan yang ditutup KAI, sebelah timur berjarak kurang lebih 300 meter ada perlintasan milik KAI. "Warga harus memiliki kesadaran bahwa perlintasan sudah tersedia. Tidak jauh," ujarnya.
Saat ditanya soal jumlah kecelakaan, Cahyo menyampaikan selama tahun 2024 ini, tercatat ada lima kali insiden kecelakaan yang melibatkan kereta api, di wilayah Probolinggo. "Mari patuhi rambu-rambu perlintasan. Agar kita bisa menjaga keselamatan bersama," ucapnya.
Sementara itu, Kasi Keselamatan Transportasi Kabupaten Probolinggo Kartono menyampaikan, perlintasan kereta api milik pemerintah berjumlah 55. Sementara perlintasan liar memang menjamur di Kabupaten Probolinggo. Terutama di Kecamatan Leces.
"Yang kita data sekitar tujuh perlintasan liar yang akan kita tutup bersama nantinya. Tapi ini belum lagi perlintasan yang tidak terdata," ungkapnya.
Targetnya, di akhir tahun 2024 penutupan sebidang liar ditutup oleh KAI dan Pemkab Probolinggo."Tidak hanya menutup kami akan membangun 9 titik perlintasan resmi dengan dana dari kementerian dan pemprov," ujarnya.
Anggarannya beragam, dari kementerian akan dibangun 3 perlintasan dengan anggaran masing-masing Rp 7,5 miliar. Sementara 6 lainnya dari Pemprov dengan anggaran masing-masing Rp 400 juta. "Target akhir tahun. Kami juga akan melatih warga desa setempat yang akan dikontrak dengan pihak ketiga alias outsourcing," jelasnya. (alv/why)
Share to