Kaligrafi Kalijaga, Karya Seni Berbahan Serbuk Kayu Bernilai Tinggi

Zainul Rifan
Zainul Rifan

Sunday, 25 Apr 2021 16:42 WIB

Kaligrafi Kalijaga, Karya Seni Berbahan Serbuk Kayu Bernilai Tinggi

TERMAHAL: Kholili menunjukkan salah satu karya kaligrafinya bertuliskan Surah Yasin, yang merupakan karya dengan nilai jual termahal yaitu Rp 7 juta.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Kaligrafi adalah sebuah karya seni tulis yang banyak dijadikan hiasan dinding, baik di masjid ataupun di rumah. Kaligrafi kini tak hanya dihasilkan dengan menggunakan alat tulis atau pewarna. Sebab di Desa Jatiurip, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo terdapat karya kaligrafi yang dihasilkan dari serbuk kayu.

Seni kaligrafi tersebut diproduksi oleh Kaligrafi Kalijaga milik Kholili, warga setempat.

Kalijaga yang menggunakan serbuk kayu ini tentu ramah lingkungan, awet dan yang pasti indah dipandang.

Tadatodays.com berkesempatan mendatangi tempat produksi kaligrafi unik ini, dan bertemu langsung dengan Kholili. Kami juga diberi kesempatan langsung untuk melihat proses pembuatan kaligrafi khas Kalijaga.

Mulanya, serbuk kayu yang ada diambil terlebih dulu dan diletakan dalam wadah. Lalu dituangkan lem cair dan diaduk hingga rata, sampai serbuk yang kering itu menjadi basah. Selanjutnya olahan tersebut dituangkan dalam cetakan dari sterofom yang sudah dibuat dan diukir sebelumnya.

Setelah itu, serbuk kayu yang sudah masuk dalam cetakan satu persatu dikupas untuk diletakan papan yang terbuat dari serbuk kayu. Agar merekat dengan baik, tidak lupa dilem kembali dan produksi setengah jadi itu dikeringkan di bawah terik matahari.

TEKHNIK: Kholili, menunjukkan teknik dalam membuat kaligrafi menggunakan serbuk kayu. Itu, setelah ia melalukan berbagai cara sebelum menemukan teknik yang dipakainya hingga saat ini.

Setelah kering kemudian diangkat, lalu diberi hiasan dan pemasangan kaca layaknya sebuah figura pada umumnya. " Proses itu memakan waktu kurang lebih 7 sampai 15 hari. Tergantung tingkat kerumitannya," kata Kholili, sambil menunjukan beberapa karya seninya itu.

Saat ditanya awal mula ide pembuatan kaligrafi menggunakan serbuk kayu tersebut, Kholili menyebut bahwa karyanya itu dimulai sejak tahun 2014 lalu silam.

Kala itu, ia melihat banyak serbuk kayu dari produksi mebel yang tidak dipakai dan terbuang sia-sia. Karena itulah, kegemarannya dalam melukis langsung berimajinasi saat melihat serbuk kayu tersebut untuk dijadikan bahan pembuatan kaligrafi.

Kholili pun mulai mencoba membuatnya berkali-kali, hingga menemukan kombinasi yang pas untuk dibuatkan kaligrafi ini. Sampai saat ini Kholili hanya memakai tiga jenis serbuk kayu, yaitu kayu jati, kayu mahoni dan kamelina. Serbuk dari ketiga itu dianggap kuat dan bagus hasilnya saat dijadikan bahan baku kaligrafi. "Berpengaruh juga terhadap warnanya," ujarnya.

Berkat ketekunannya, kini ia mampu memperkerjakan lima orang karyawan dari lingkup keluarganya. Karyanya itu juga sudah terjual ke beberapa wilayah, baik dari Kabupaten Probolinggo, hingga keluar daerah seperti Surabaya, Mojokerto, Madura, Lamongan hingga Yogyakarta.

Kaligrafi berbahan baku serbuk kayu ini rata-rata dijual dengan harga Rp 150 ribu, hingga Rp 7 juta. Harga itu tergantung ukuran dan kualitas serbuknya.

STANDAR: Kaligrafi buatan Khololi tak hanya bernilai jutaan rupiah, tapi juga ada yg dijual di harga ratusan ribu rupiah.

Selama Ramadan, Penjualan Meningkat

Di bulan suci Ramadan tahun 2021 ini juga membawa berkah bagi Kholili. Pasalnya, sejak awal ramadan hingga hari ke-12, ia sudah mampu menjual tujuh unit kaligrafi berbagai ukuran. Pemesan  kaligrafi pada bulan puasa ini rata-rata dari luar daerah.

Khalili menyebut, banyaknya pembeli dari luar daerah karena ia juga menerapkan penjualan secara online. Baik melalui Facebook, Whatsapp, ataupun Instagram pribadinya. Jika ada yang sepakat dengan harganya, Khalili pun siap mengirimkan ke alamat pembeli. "Saya antar sendiri," katanya.

Pemasaran melalui online ini dinilai cukup efektif, karena meski di masa pandemi penjualannya tetap berjalan. Hanya saja jika di bulan ramadan penjualannya lebih meningkat dibanding hari-hari biasanya.

Ada satu kaligrafi paling besar yang pernah dibuat oleh Khalili. Kaligrafi ini terlihat masih terpajang di ruangan rumahnya. Ya kaligrafi bertuliskan Surah Yasin ini dibandrol dengan harga Rp 7 juta. Dan, saat ini sudah ada yang menawar seharga Rp 5 juta namun ia tak sepakat.

Khalili berharap karya seninya ini dapat berkembang lebih pesat lagi, sehingga banyak masyarakat yang bisa menikmati indahnya potongan ayat suci Alquran. (zr/don)


Share to