Kampung Dok Mayangan Masih Rutin Tergenang Air Hujan

Mochammad Angga
Mochammad Angga

Sunday, 13 Dec 2020 21:41 WIB

Kampung Dok Mayangan Masih Rutin Tergenang Air Hujan

BERSABAR: Warga Kampung Dok Mayangan, Kota Probolinggo, harus bersabar dengan genangan air saban musim hujan.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Kampung Dok di Keluruhan/Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo rutin terendam saat musim hujan. Karena tak kunjung ada pembenahan secara signifikan, keluhan yang sama pun selalu diungkapkan oleh warga Kampung Dok setiap air hujan menggenangi rumah mereka. 

Hal itu yang diungkapkan oleh Bambang Hariyanto, 42, warga Kampung Dok Mayangan, saat lingkungannya tergenang pada Minggu (13/12/2020) sekira pukul 19.00 WIB.

Ia mengatakan, genangan air hujan yang melanda kampung yang dihuni sekitar 200-an kepala rumah tangga ini sudah terjadi sejak tahun 2012 silam. Menurutnya, bencana alam itu terjadi sejak adanya pembangunan partikel board di pabrik kayu yang bersebelahan dengan Kampung Dok Mayangan.

Dulu, Bambang menjelaskan, air hujan di Kampung Dok langsung mengalir ke laut. Tapi sejak dibangunnya parikel board, Kampung Dok kerap tergenang. "Akhirnya tidak ada resapan air dan mulai banjir," jelasnya saat ditemui di rumahnya.

Hujan lebat yang turun sejak 2 hari yang lalu di Kota Probolinggo, membuat Bambang, sapaannya, harus waspada dengan kiriman air hujan dari kawasan selatan Kampung Dok. Dalam pengamatannya, air itu datang dari Kampung Flora, Segaran, dan kawasan di Jalan Patiunus. Tiga wilayah itu dekat dengan Kampung Dok, dan masih satu kelurahan dengan Kampung Dok, yakni Keluruhan Mangunharjo.

" Dari depan gang itu sudah tidak lancar (aliran airnya), setiap musim penghujan sering tergenangi air. Di sisi utara Kampung Dok kedalam air bisa sampai 50 cm," katanya.

Menurut Bambang, hujan yang mengguyur sejak pukul 16.00-19.30 WIB perlu menjadi perhatian. Ia berharap kepada pemerintah setempat, agar ada perbaikan saluran air di Kampung Dok. "Untungnya, air laut tidak pasang. Kalau berbarengan (hujan dan air laut pasang), surutnya sulit," jelasnya.

"Masyarakat ini minta direlokasi, karena sudah jenuh tiap musim hujan selalu banjir. Juga dari pabrik PT KTI yang berdempetan, otomatis polusi udara. Ya, Alhamdulillah pabrik PT KTI sudah mendengar dan mengirim bantuan," ujarrnya

Dari kondisi yang rutin dialami warga Kampung Dok itu, Bambang mengatakan bahwa warga setempat telah meninggikan selokan kecil yang ada di depan rumah warga.

Sementara itu, tadatodays.com sudah tiga kali menghubungi ponsel kali Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Probolinggo, Sugito Prasetyo. Namun, Sugito belum menjawab telepon wartawan tadatodays.com. (ang/don)


Share to