Kata Gus Amak soal Walikota Pasuruan, Berharap Pemerintah Merangkul NU Lebih Erat

Mochammad Angga
Mochammad Angga

Wednesday, 05 Aug 2020 22:57 WIB

Kata Gus Amak soal Walikota Pasuruan, Berharap Pemerintah Merangkul NU Lebih Erat

KETUA PCNU: Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Pasuruan, M Nailur Rochman atau akrab dipanggil Gus Amak.

Suara kaum nahdliyin selalu menjadi rebutan dalam setiap momen pilkada. Tak terkecuali di Kota Pasuruan yang bakal mengikuti Pilkada Serentak 9 Desember 2020 mendatang. Tadatodays.com pun bertemu Ketua Tanfidziyah PCNU M. Nailur Rochman, atau yang akrab dipanggil Gus Amak. Berbincang perihal suara kaum nahdliyin di pemilu mendatang.

MOCHAMMAD ANGGA, Pasuruan

TAK sulit menemui Ketua Tanfidziyah PC NU Kota Pasuruan H. Muhammad Nailur Rochman. Tadatodays.com diterima di kediamannya, Ponpes Bayt Al-Hikmah, Kota Pasuruan. Saat ditanya perihal arah dukungan NU dalam pemilihan Walikota Pasuruan, cucu KH Abdul Hamid ini mengatakan NU tidak mengurusi politik praktis.

"Jadi garis politiknya NU bukan mengurusi dinamika politik praktis. Tapi NU tetap akan mengawal proses politik di Indonesia, khususnya Kota Pasuruan," jelasnya.

Selama ini, menurutnya, NU secara organisasi tetap bertanggung jawab kepada masyarakat. Karen itu pihaknya tetap ikut melihat dan mengawal proses politik yang sedang berlangsung. "Serta memantau perkembangan apa saja yang ada di masyarakat," ucap alumnus Universitas Muhammadiyah Malang tahun 2014 itu.

Saat disinggung mengenai peluangnya dalam bursa calon walikota, lulusan S-1 Hubungan Internasional itu tak mengamini meski juga tak menolak untuk membahas. "Amanah saya menjalankan roda organisasi untuk kemaslahatan umat," ujar Gus Amak yang terpilih secara aklamasi sebagai Ketua PCNU itu.

PELANTIKAN: Gus Amak saat dilantik menjadi Ketua PCNU masa jabatan 2020-2025 di Ponpes Bayt Al Hikmah, Kota Pasuruan.

Perihal sikap NU terhadap kandidat yang akan maju dan mendapat rekomendasi dari partai politik, menurutnya itu bukan ranahnya. Ranah PCNU Kota Pasuruan disebutnya bagaimana menciptakan suasana yang kondusif menjelang Pilwali.

Di sisi lain, Gus Amak berharap kepada siapa saja yang kelak terpilih menjadi Walikota Pasuruan, bisa membenahi Kota Pasuruan. Sekaligus menjaga Islam ahlusunah wal jamaah di kota ini agar bisa berjalan harmonis.

"Jadi ya, kita titik perhatiannya disitu. Syukur-syukur pemerintah dapat bersinergi dengan NU. Karena di beberapa daerah, ketika pemerintah bersinergi dengan PCNU atau bermitra secara strategis, program dan hikmah PCNU semakin kuat di kalangan masyarakat. Sikap kami sangat jelas, tidak mengkhianati Pancasila dan NKRI ," jelasnya.

Gus Amak sendiri menilai selama ini sinergi pemerintah dengan PCNU kurang maksimal. "Kami melihat masih banyak ruang yang tidak diberikan. Kalau boleh saya sebut mengenai masalah pendidikan, kepemudaan dan saat ini kita di tengah pandemi masalah kesehatan. Saya akui, pondok-pondok kurang mendapat perhatian. Juga perihal pembangunan, secara umum kurang disinergikan," ujarnya.

Gus Amak sendiri mengakui jika pemerintah cukup peduli pada momentum peringatan Hari Santri. Namun kita menginginkan program yang sifatnya berlanjut. Tidak hanya berhenti di satu momen saja.

"Sebenarnya yang paling penting mindset pemimpinnya. Ketika mindset pemimpinnya ada kesadaran bagaimana membangun mitra dengan NU, pasti bisa bersinergi. Saya berharap program pemerintah itu tidak sia-sia. Jangan sekadar terlaksana begitu saja, tapi maksud dari program utama tidak tercapai," tandas bapak tiga anak ini. (ang/hvn)


Share to