Kebutuhan Pokok Naik, Pasar Murah Jadi Sasaran Warga

Amelia Subandi
Amelia Subandi

Wednesday, 06 Mar 2024 14:33 WIB

Kebutuhan Pokok Naik, Pasar Murah Jadi Sasaran Warga

ANTRE: Warga menyerbu pasar murah di depan kantor Wali Kota, Rabu (5/3) pagi. (foto: agus raja/diskominfo kota probolinggo)

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Operasi pasar yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Probolinggo terus berlanjut dengan antusiasme yang tinggi dari warga. Kali ini pasar murah yang digelar di depan Kantor wali Kota Probolinggo jadi sasaran warga, Rabu (6/3/2024) pagi.

Ditengah kenaikan harga bahan pokok yang melambung tinggi, warga berbondong-bondong menyerbu pasar murah. Utamanya mereka berbelanja untuk kebutuhan jelan awal Ramadan 1445 Hijriyah yang kurang dari H-6.

Salah satu warga yang antusias dengan digelarnya pasar murah ini adalah Suparti, 45, menyatakan syukur atas kehadiran pasar murah. Menurut Suparti, lonjakan harga kebutuhan pokok seperti beras telah memberikan beban tersendiri bagi warga.

“Alhamdulillah harga sembako yang dijual ini cukup murah karena saya tahu kalau di pasaran harga beras 5 kilogram ini sudah capai 70 ribuan," ucapnya saat datang di depan Kantor Wali Kota Probolinggo, Rabu (6/3/2024).

Digelarnya pasar murah ini tujuannya menstabilkan harga beberapa bahan pokok naik, khususnya jelang Ramadan 1445 H. Pemkot menggandeng beberapa pihak diantaranya badan ketahanan pangan, Bulog dan beberapa pelaku usaha untuk turut hadir di tengah-tengah masyarakat.

“Kita memberikan perhatian kepada masyarakat untuk keterjangkauan harga dalam membeli kebutuhan pokok,” kata Asisten Perekonomian dan Pembangunan Wawan Soegyantono.

Masyarakat dihimbau tidak panic buying dalam menyikapi kenaikan harga yang ada. Pemerintah akan tetap memastikan ketersedian bahan pokok yang murah dan terjangkau seluruh masyarakat.

Di pasar murah, masyarakat hanya dibatasi dalam pembelian beras. Untuk harga 1 sak beras dengan kemasan 5 kg dibanderol Rp 51 ribu. Telur 1kg Rp 29 ribu. Minyak Rp 14 ribu. Gula Rp 16 ribu. Setiap masyarakat yang membeli diberikan nomor antrean. (mel/why)


Share to