Kejurnas Balap Sepeda 2025 di Banyuwangi: Adu Tangguh di Jalur Neraka Gunung Ijen

Mohamad Abdul Aziz
Mohamad Abdul Aziz

Tuesday, 01 Jul 2025 07:40 WIB

Kejurnas Balap Sepeda 2025 di Banyuwangi: Adu Tangguh di Jalur Neraka Gunung Ijen

TERAKHIR: Ratusan peserta saat dilepas Bupati Banyuwangi Ipul Fiestiandani di depan kantor bupati, Senin (30/6/2025).

BANYUWANGI, TADATODAYS.COM - Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Balap Sepeda 2025 yang berlangsung di Banyuwangi resmi berakhir Senin (30/6/2025). Di hari terakhir mempertandingkan nomor bergengsi Individual Road Race (IRR) kategori Men Elite dan Women Elite.

Perlombaan pamungkas ini dilepas langsung oleh Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, dari depan kantor bupati. Para pembalap harus menempuh lintasan sepanjang 175 kilometer yang berakhir di Paltuding, kaki Gunung Ijen. sebuah medan ekstrem yang dijuluki salah satu jalur balap tersulit di Asia.

Lintasan menuju Paltuding dikenal sebagai "jalur neraka", terutama di segmen King of Mountain (KOM) yang memiliki gradien tanjakan hingga 23 persen. Para pembalap dituntut mengerahkan kekuatan dan daya tahan maksimal untuk menaklukkan tanjakan legendaris ini.

Wakil Ketua Harian PB ISSI, Jadi Rajagukguk, menyampaikan bahwa Banyuwangi dipilih sebagai tuan rumah karena pengalaman dan dukungannya yang kuat terhadap olahraga sepeda. “Banyuwangi kami pilih karena infrastrukturnya lengkap, jalurnya berkualitas, dan masyarakatnya sudah terbiasa dengan event olahraga skala besar,” ujarnya.

Ia menambahkan, Kejurnas ini menjadi bagian dari proses seleksi atlet balap sepeda nasional yang akan diproyeksikan ke ajang SEA Games, Asian Games, hingga Olimpiade.

Bupati Ipuk mengapresiasi kepercayaan PB ISSI terhadap Banyuwangi. Ia menilai, Kejurnas membawa dampak ekonomi nyata bagi daerah, mulai dari sektor pariwisata hingga pelaku usaha mikro. “Event ini meningkatkan kunjungan wisata. Hotel dan penginapan penuh, UMKM hidup, dan masyarakat ikut merasakan dampaknya,” ungkapnya.

Ipuk juga menekankan pentingnya keberlanjutan event olahraga seperti ini. Ia berharap Kejurnas bisa melengkapi berbagai ajang balap sepeda lain yang rutin digelar di Banyuwangi, termasuk Tour de Banyuwangi Ijen (TdBI) yang telah masuk kalender Union Cycliste Internationale (UCI) Asia.

Kejurnas 2025 digelar selama empat hari, mulai Jumat hingga Senin (27–30 Juni 2025), dan diikuti 251 pembalap dari 23 provinsi. Selain menjadi ajang perebutan gelar nasional, event ini juga menjadi penilaian penting untuk masuk ke sistem pemeringkatan internasional UCI.

Dengan penutupan hari ini, Kejurnas Balap Sepeda 2025 di Banyuwangi kembali menegaskan posisi daerah ini sebagai salah satu pusat penyelenggaraan event olahraga bergengsi di Indonesia. (azi/why)


Share to