Kembali ke Pesantren, Puskesmas Kraksaan Layani Rapid Tes Antigen Gratis Ratusan Santri

Hilal Lahan Amrullah
Hilal Lahan Amrullah

Monday, 24 May 2021 11:26 WIB

Kembali ke Pesantren, Puskesmas Kraksaan Layani Rapid Tes Antigen Gratis Ratusan Santri

TES: Serangkaian tes dilakukan oleh petugas Puskesmas Kraksaan terhadap para santri, untuk memastikan santri bebas dari covid-19.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Pemerintah Kabupaten Probolinggo menyediakan rapid test antigen gratis untuk para santri yang hendak kembali ke Pondok Pesantren (Ponpes). Langkah itu diambil untuk mencegah penyebaran covid-19. Syaratnya cukup mudah, santri hanya perlu menunjukkan kartu tanda santri kepada petugas dan kartu tanda penduduk (KTP) atau Kartu Keluarga (KK).

Berdasarkan data santri asal Kabupaten Probolinggo yang mengikuti rapid tes gratis, yakni santri Ponpes Lirboyo Kediri kurang lebih sebanyak 150 orang. Sedangkan santri lainnya yang melakukan rapid test antigen adalah santri yang belajar di Ponpes Nurul Jadid Paiton, Ponpes Zainul Hasan Genggong Pajarakan, serta santri dari ponpes lainnya. Di Puskesmas Kraksaan, total ada 286 orang santri yang rampung melakukan rapid test antigen.

Kepala Puskesmas Kraksaan, Nuryakub menyampaikan bahwa santri yang melakukan rapid test antigen dilakukan secara kolektif dan perorangan. Seperti, santri Ponpes Lirboyo Kediri asal Kabupaten Probolinggo yang melakukan tes secara kolektif. “Yang secara perorangan itu datang langsung ke puskesmas di jam kerja, kemudian kami layani secara gratis,” kata Nuryakub.

PROKES: Sebelum dites rapid antigen, santriwati lebih dulu mencuci tangan dengan berjaga jarak dan memakai masker sebagai bentuk ketaatan terhadap protokol kesehatan.

Nuryakub menjelaskan, pihaknya melakukan tes antigen sesuai dengan permintaan yang dipersyaratkan. Prinsipnya, Puskesmas Kraksaan hanya mengikuti permintaan pihak ponpes. “Sifatnya kami melayani kebutuhan teman-teman satri,” ujarnya.

Adapun hasil rapid test antigen tersebut, tidak ditemukan hasil reaktif. Karenanya, Puskesmas Kraksaan tidak melanjutkan pada tahapan pemeriksaan swab PCR. “Andaikata ada yang reaktif, ya tentu kami lanjut dengan PCR,” katanya.

Pelaksanaan rapid test antigen terhadap ratusan santri ponpes secara kolektif di ruangan khusus ini berjalan lancar dan antusias, sesuai yang dipersyaratkan ponpes. Sedangkan rapid test antigen secara perorangan melalui loket pendaftaran. “Prinsipnya bukan untuk membedakan, tetapi efektifitasnya,” ujar Nuryakub.

MENYELURUH: Tak hanya memastikan kondisi kesehatan para santri, petugas Puskesmas Kraksaan juga menyemprotkan disinfektan terhadap seluruh barang bawaan santri.

Meskipun peserta rapid tes antigen dari kalangan santri cukup banyak, namun Nuryakub memastikan bahwa hal itu tidak mengganggu pelayanan puskesmas pada umumnya.

Pelaksanaan rapid test antigen terhadap santri ponpes juga dilakukan secara hati-hati dan waspada. Hal itu agar santri yang mau kembali ke ponpes, sudah melalui pemeriksaan rapid test antigen. “Ini semacam screening. Misalkan ada yang positif, itu sudah tercegah dan mengurangi risiko,” ujarnya.

Diketahui, pelayanan rapid test antigen khusus santri hingga hari ini, Kamis (3/6/2021) masih dilayani di Puskesmas Kraksaan. Sasaran prioritas rapid test antigen secara gratis selain santri, yaitu siswa yang memerlukan untuk sekolah atau lembaganya.

LEGA: Dua orang santriwati menunjukkan dokumen yang menyatakan bahwa mereka dinyatakan non-reaktif dari hasil tes antingen.

Kemudian, pegawai yang digunakan untuk keperluan dinas dan untuk kontak erat. Tapi untuk masyarakat umum dengan tujuan untuk sambang keluarga atau keperluan bisnis, Puskesmas Kraksaan tidak melayanui. “Kami arahkan untuk mandiri, bisa di rumah sakit, bisa di klinik,” kata Nuryakub.

Menurtunya, rapid test antigen tersebut, itu merukan salah satu upaya pencegahan memutus mata rantai covid-19. Namun masyarakat tetap diharapkan melaksanakan protokol kesehatan covid-19. “Memakai masker, menjaga jarak, cuci tangan, tentu diiringi doa. Laksanakan Prokes di mana saja, meskipun vaksin covid-19 sudah berjalan. Santri sehat, petugas juga sehat,” katanya. (hla/don)


Share to