Kembali Masuk Zona Merah, Belajar Tatap Muka di Banyuwangi Dihentikan

Usman Afandi
Usman Afandi

Wednesday, 16 Dec 2020 09:09 WIB

Kembali Masuk Zona Merah, Belajar Tatap Muka di Banyuwangi Dihentikan

DARING LAGI: Kegiatan belajar mengajar tatap muka di sekolah kembali dihentikan, setelah Kabupaten Banyuwangi masuk zona merah kasus Covid-19.

BANYUWANGI, TADATODAYS.COM - Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, melalui Cabang Dinas Pendidikan wilayah Banyuwangi menghentikan sementara uji coba pelaksanaan sekolah tatap muka.

Hal itu seiring dengan meningkatnya kasus corona (Covid-19), hingga Banyuwangi masuk zona merah atau risiko tinggi penyebaran Covid-19.

Kebijakan penghentian tatap muka tersebut tertuang dalam surat edaran yang dikeluarkan oleh Cabang Dinas Pendidikan Banyuwangi pada Selasa (15/12/2020) bernomor : 420 / 1969 / 101. 6. 7 / 2020, tentang Penghentian Aktifitas Belajar Tatap Muka Terbatas.

 “Berdasarkan peta sebaran yang dikluarkan Dinas Komunikasi dan Informasi Jawa Timur, serta hasil kordinasi cabang Dinas Pendidikan wilayah Banyuwangi degan Gugus Tugas Covid-19, bahwa Banyuwangi masuk zona merah. Maka aktifitas belajar tatap muka dihentikan,” kata Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur, Wilayah Banyuwangi, Istu Handono, dalam surat edaran resmi yang diterima tadatodays.com Rabu, (16/12/2020). 

Dalam surat edaran tersebut, Istu juga menjelaskan, penghentian aktifitas belajar tatap muka dimulai hari Rabu, (16/12) hingga waktu yang tak terbatas.

Surat tersebut juga menjelaskan, bahwa sekolah di wilayah Banyuwangi dilarang menyelengarakan penilaian akhir dengan tatap muka dan wajib secara daring.

“Sekolah juga dilarang menyelengarakan kegiatan yang mendatangkan peserta didik ke sekolah, misalnya class meeting,” katanya.

Istu pun mengajak kepada semua sekolah di Banyuwangi untuk tertib dan mematuhi surat edaran tersebut, sampai adanya pengumuman lebih lanjut.

Sementara itu, hingga Selasa (15/12/2020) kemarin, jumlah pasien Covid-19 di Banyuwangi mencapai 3400 orang lebih. Dari jumlah tersebut, 2900 pasien lebih dinyatakan sembuh, 293 pasien dalam perawatan atau isolasi, dan 281 pasien meninggal dunia. (usm/don)


Share to