Kembalikan Anggur Merah Jadi Ikon Daerah

Muhammad Musleh
Muhammad Musleh

Sunday, 22 Dec 2019 14:31 WIB

Kembalikan Anggur Merah Jadi Ikon Daerah

IKON DAERAH : Walikota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin didampingi Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Probolinggo Sudirman menyerahkan secara simbolis bibit Anggur Merah, Merah pada pengunjung Semarak Pagi Kecamatan Probolinggo (SPKP) di Lapangan Jati, Mayangan, Minggu (22/12).

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Probolinggo memberikan bantuan secara seimbolis bibit Anggur Merah pada pengunjung Semarak Pagi Kota Probolinggo (SPKP) di Lapangan Jati, Mayangan, Minggu (22/12).

Bantuan simbolis itu, diapresiasi empat warga penerima. Wahyu salah satu penerima mengatakan, terimakasih atas bantuan yang diberikan meski hanya berupa bibit. “Rencana akan kami tanam di belakang rumah, untuk ikut melestarikan Anggur di Kota Probolinggo,” ujarnya.

Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Probolinggo Sudiman mengatakan, Kota Probolinggo punya ikon Bayuangga (Bayu, Anggur dan Mangga). Tapi, ikon itu lama hilang bahkan hanya jadi slogan.

“Tahun 2020 coba kita galakkan lagi, dengan cara memberikan bantuan bibit anggur bagi warga yang punya lahan kosong di rumahnya,” katanya.

Dari hasil uji coba budidaya Anggur di lahan milik Dinas Pertanian tingkat manis Anggur mencapai 20 brix. “Jika dibandingkan dengan Anggur luar negeri jauh. Kalau yang anggur di pinggir jalan itu biasanya asam dan kecut, kalau ini manis sekali,” terangnya.

Sementara itu, Walikota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin sebelumnya mengapresiasi Anggur yang dibudidayakan Dinas Pertanian. Walikota Probolinggo ini pun mengaku optimis, buah ini bisa kembali menjadi ikon Kota Probolinggo.

"Masyarakat yang punya lahan kosong bisa nanam ini. Pemkot melalui Dinas Pertanian akan membagi bibit kepada warga yang memiliki lahan kosong. Karena ini ikon Probolinggo harus kita kembalikan lagi," ujarnya.

Walikota akan mendorong agar masyarakat mau menanam varietas unggulan ini secara bertahap. Mulai dari lahan di rumah masing-masing. Harapannya di setiap keluarahan ada warga yang mencoba menanam.

"Harapannya masayarakat biasanya bisa menanam yang punya nilai ekonomis tinggi, cepat panen perawatannya mudah. Padahal anggur tidak seperti itu. Nah kita perlu edukasi ini agar ada minat untuk menanam lagi," jelasnya.

Keberadaan anggur dan mangga sebagai ikon Probolinggo ini penting sebagai salah satu potensi wisata yang nantinya bisa diakses wisatawan. "Jangan sampai ketika wisatawan ke sini dan mencari anggur, mangga malah tidak ada. Makanya kita ingin kembalikan anggur dan mangga sebagai ikon Kota Probolinggo," tegasnya.

Sekretaris Disperta dan Ketahanan Pangan Kota Probolinggo Yoyok Imam Sriwahyudi menambahkan bantuan bibit yang diberikan sebanyak empat buah.” Ini memang secara simbolis,” ujarnya.

Menurutnya, pada SPKP kali ini dirinya mengusung konsep Anggur. “Semua yang kita usung di sini mengggunakan konsep Anggur,” singkatnya. (mm/hvn)


Share to