Ketika Anies Baswedan Bertemu Ulama Makkah Sayyid Ahmad Al Maliki

Amelia Subandi
Amelia Subandi

Tuesday, 04 Jul 2023 07:31 WIB

Ketika Anies Baswedan Bertemu Ulama Makkah Sayyid Ahmad Al Maliki

BERSAHABAT: Keakraban Anies Rasyid Baswedan dengan ulama Sunni di Makkah Arab Saudi, Sayyid Ahmad Al Maliki, menegaskan bahwa Anies dekat dengan ulama.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Anies Rasyid Baswedan pergi haji ke Tanah Suci. Selama di Arab Saudi, ia disambut putra mahkota sang raja, Pangeran Mohammed bin Salman (MBS). Bahkan, pertemuannya pun diposting di media resmi Kerajaan Arab Saudi.

Selain itu ada yang lebih membanggakan. Seorang ulama karismatik yang tersohor di tanah Arab, Sayyid Ahmad Al Maliki, ikut menyambut kedatangan Anies Baswedan. Mereka bertemu di kediaman sang ulama yang ada di Makkah al-Mukarramah.

Terlihat video yang viral di beberapa platfrom media sosial, sang ulama sempat melepas kopiah yang dipakai Anies, kemudian mengelus ubun-ubunnya, sembari memanjatkan doa. Setelah selesai mendoakan Anies, Sayyid Ahmad Al Maliki lantas meniup kening sang mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Di akhir video yang merekam momen langka itu, ulama sunni yang menjadi rujukan dunia tersebut, sempat mengacungkan jari telunjuknya sambil berkata, seolah merestui niatan mulia Anies Baswedan yang hendak maju di Pemilu Presiden 2024.

Bahkan disebutkan jika Anies juga memanjatkan doa untuk negara dan bangsa Indonesia. "Doa untuk Indonesia. Doa untuk Indonesia lebih baik, Indonesia lebih adil, masyarakat lebih makmur, Insya Allah negeri yang mendapatkan keberkahan dari Allah SWT," tutur mantan Rektor Universitas Paramadina.

Kedekatan Anies dengan Sayyid Ahmad Al Maliki, tidak hanya terajut mendekati momentum Pilpres 2024. Sebelum Anies menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, juga sudah pernah terpantau berkunjung ke rumah sang ulama dunia tersebut. Bahkan saat itu, di tahun 2017 silam, Sayyid Ahmad Al Maliki memberi hadiah cincin bermata hijau, sebagai tanda persahabatan keduanya.

Sayyid Ahmad Al Maliki merupakan putra Sayyid Muhammad Al Maliki. Ayahandanya dikenal sebagai Mujaddid abad ke 20 dan ke 21. Selain terkenal sebagai ulama sunni, mendiang ayahnya produktif sebagai pengarang kitab. Salah satu karyanya yang terkenal, Mafahim Yajib an Tusahhah (meluruskan kesalahpahaman). Sang ayah, juga dikenal sebagai guru para kiai dan ulama asal Indonesia.

Sementara kakeknya, As-Sayyid Alawi Al Maliki, seorang ulama terkemuka di Makkah dan merupakan salah satu penasehat Raja Faisal. Selain itu, sang kakek dikenal sebagai guru dari banyak ulama di Indonesia.

Kata Ketua MUI Kota Probolinggo

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Probolinggo KH Nizar Irsyad, juga ikut berkomentar atas kedekatan Anies Baswedan dengan ulama besar di Arab Saudi tersebut. Katanya, hal yang dilakukan Calon Presiden Anies Baswedan, dinilainya berdampak positif untuk kemajuan bangsa. “Siapapun itu, jika dekat dengan ulama, merupakan hal yang positif,” tuturnya.

Nizar pun blak-blakan, bahwa dia mendukung siapa pun calon pemimpin yang dekat dengan ulama. Bahkan, secara pribadi dia tidak akan pernah mau mendukung, pemimpin yang tidak dekat dengan ulama. Sebab katanya, format bentuk negara Indonesia sudah final dengan nasionalis religius. Bukan sekuler dan juga bukan hanya nasionalis. Terlebih, Indonesia sebagai negara dengan umat Islam terbanyak di dunia.

“Harapan kami, siapa pun presiden 2024 yang ditakdir Allah SWT, semoga membawa maafaat dan kemaslahatan berkah bagi agama, bangsa dalam kesatuan NKRI, yang bermartabat dan berkemajuan,” harapnya.

Sementara itu, Pengasuh Ponpes Anwarul Maliki Pasuruan KH Abdullah Munif Ma’ruf, menyambut positif atas sikap Anies Baswedan, yang menunjukkan kedekatannya sebagai seorang calon pemimpin negeri dengan ulama tersohor dunia.

Kata Kiai Munif, pemimpin memang harus mendekat ke Ulama. Selain minta doa, juga butuh petunjuk supaya dalam memimpin, mendapat bimbingan dan ridho Alloh SWT. “Jangankan Pak Anies, kita saja yang rakyat biasa, butuh bimbingan ulama, supaya dalam memimpin rumah tangga terarah menuju ridho Allah,” pesannya.

Kiai Munif mencoba menafsirkan gestur tubuh keduanya, yang khas dengan orang mohon restu dan memberi restu. “Saya kira sama ketika kandidat lain bersilaturrahim ke beliau, saya ingat betul yang didawuhkan beliau kepada pak Anis, kalau jadi harus Alhamdulillah kalau ga jadi juga harus Alhamdulillah karena kehendak Allah pasti yang terbaik,” tuturnya.

Dia pun menegaskan, bahwa ulama Nahdliyin tidak bisa di pisahkan dengan sosok Sayyid Ahmad Al Maliki dan Ayahandanya Sayyid Muhammad Alawi Al Maliki. “Bahkan nasab ilmu, riwayat dan sanad keilmuan NU bersambung dari Mbah Hasyim ke Sayyid Alawi Al Maliki,” katanya. (*/mel/why)


Share to