Ketua Askot PSSI Probolinggo: Kami Menyayangkan Tidak Ada Proses Klarifikasi

Amelia Subandi
Sabtu, 20 Jan 2024 21:21 WIB

PULANG: Persipro 54 pulang dan Askot PSSI Probolinggo langsung menggelar rilis, menyatakan sikapnya atas sanksi yang dijatuhkan Komdis PSSI Jatim.
PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Perjuangan Persipro 54 pada 16 besar Liga 3 Jatim berakhir. Raut wajah kesedihan tampak tergambar dari para pemain Persipro 54 saat datang di Kota Probolinggo, Sabtu (20/1/2024) sore. Kedatangan para pemain Persipro 54 di Stadion Bayuangga ini disambut langsung oleh ketua Askot PSSI Kota Probolinggo Eko Purwanto.
Menanggapi hasil putusan Komite Disiplin (Komdis) Asprov PSSI Jatim, Ketua Asosiasi Kota (Askot) PSSI Probolinggo Eko Purwanto langsung menggelar pers rilis pada Sabtu sore itu. Dalam pernyataannya, pria yang juga anggota DPRD Kota Probolinggo ini mengungkapkan bahwa pihaknya menerima hasil apa yang telah diputuskan. Namun pihaknya menyayangkan prosesnya. Karena tidak melibatkan dan tidak ada surat panggilan kepada Askot PSSI Kota Probolinggo untuk mengklarifikasi. Sehingga tim yang dijuluki Minak Jinggo ini tidak bisa menjelaskan bagaimana prosesnya apa yang menjadi pemicu sehingga sampai terjadi hal tersebut.
"Setidaknya kita berharap dipanggil, sehingga bisa memberikan keterangan apa penyebabnya. Ini tidak ada sama sekali dan langsung diputuskan sepihak oleh PSSI Jatim," katanya.
.png)
Terkait putusan diskualifikasi ini pihak Askot PSSI Kota Probolinggo tidak akan melakukan banding. Namun pihaknya akan melakukan upaya komunikasi lagi terkait masalah sanksi.

"Setidaknya kami berharap ada keringanan, tapi kalaupun tidak bisa, kami akan tetap menjalankan putusan denda tersebut. Berat tentu bagi kami," keluhnya.
Pihaknya menyatakan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Kota Probolinggo, karena Persipro 54 harus terhenti di babak 16 besar dengan kondisi yang mengecewakan. Dengan adanya permasalahan ini, Wakil Ketua Askot PSSI Abdurrahman Sunjoto berpesan untuk tidak saling mencari kesalahan.
"Kami memohon maaf kepada masyarakat dan pecinta bola khususnya. Jika Persipro 54 ini dianggap gagal, maka kami dari manajemen sepenuhnya akan bertanggung jawab," kata pria yang karib disapa Totok ini.
Semetara itu, menurut kapten Persipro 54 yang juga mendapat sanksi denda, Deki Rolias Sandra, dalam permainan laga kemarin, wasit dianggap tidak berlaku fair. Sehingga memancing suasana tidak kondusif. Selain wasit, hal yang menjadi pemicu ricuh datang dari penonton yang menerobos masuk ke lapangan.
"Jadi setelah peluit dibunyikan, penonton menyerang kami lebih dahulu. Serangan tersebut berupa pelemparan dan menerobos masuk lapangan. Di sinilah kegagalan panitia," ungkapnya. (mel/why)





Share to
 (lp).jpg)