Khoirunnas Community: Ajari Ngaji Anggota Sampai Bisa, Rutin Adakan Khotmil Quran
Zainul Rifan
Sunday, 14 Jun 2020 22:48 WIB
Khoirunnas Community atau lebih dikenal dengan KNC, merupakan sebuah komunitas yang selalu mengisi kegiatannya dengan cara mengaji AlQuran (Khotmil Quran). Kegiatannya pun dilakukan sebulan sekali di rumah masing-masing anggotanya secara bergantian. Pada Juma'at (17/4/2020), Tadatodays.com mempunyai kesempatan untuk bertemu dengan ketua dari komunitas ini, yakni Misbahul Anwari, pemuda asal Desa Sukodadi, Kecamatan Paiton.
Dari cerita Misbahul Anwari diketahui, KNC terbentuk karena inisiatif dari salah satu orang yang bernama M. Haris Hidayatullah. Saat itu terhitung total 10 orang temannya yang biasa berkumpul memikirkan kegiatan untuk mengisi kekosongan waktu.
Awalnya sebelum ada inisiatif membuat komunitas ini, mereka ingin mengikuti sebuah komunitas lain untuk mengisi kekosongan mereka. Namun hingga akhirnya dengan ide dari Kholili Rahman, mereka sepakat untuk membuat komunitas sendiri, yang diberi nama Khoirunnas Community (KNC).
"Awalnya kami berkumpul, trus berfikir, ketimbang kumpul tidak ada gunanya mending ikut komunitas. Nah di sini ada ide dari saudara Moh. Haris Hidayatullah ini untuk membuat komunitas sendiri saja. Kami sepakat lalu kami beri nama Khoirunnas Community, disingkat KNC," ungkap Misbahul Anwari, selaku Ketua KNC.
KHATAMAN: Anggota komunitas Khoirunnas melaksanakan khotmil quran atau khataman quran di rumah salah satu anggotanya.
Akhirnya tepat pada tanggal 24 Desember 2017 komunitas ini resmi terbentuk dengan anggota total 10 orang. Kholili Rahman diangkat sebagai ketua pertama KNC tersebut. Tidak sampai 1 tahun, kedudukan sebagai ketua mengalami pergeseran. Sehingga diangkatlah Misbahul Anwari sebagai ketua hingga sekarang.
Sekitar 2 tahun 5 bulan lamanya, KNC terus berjalan dengan khotmil Quran di rumah-rumah anggota dan sudah direncanakan. Dan sampai saat ini anggota mereka sudah berjumlah 75 orang, berasal dari berbagai kecamatan di Kabupaten Probolinggo, bahkan ada yang dari luar daerah yakni Tulungagung dan Lumajang.
"Sekarang di group WA kami sudah tercatat sebanyak 75 orang, yang awalnya pada saat berdiri hanya 10 orang saja," jelasnya.
SALURKAN: Barang-barang dari donatur siap disalurkan kepada para duafa dan orang-orang yang membutuhkan.
Tentunya ketika kegiatan tersebut, membutuh biaya untuk beli makanan, minuman dan camilan lainnya. Konsumsi itu untuk disajikan kepada para anggota yang menggelar khotmil Quran ini. Sebagian besar konsumsi disiapkan oleh tuan rumah. Tetapi, setiap anggota tetap berusaha menyumbang berbentuk uang untuk tuan rumah. Uang tersebut mereka dapat dari hasil iuran anggotanya minimal 10 ribu dan sisanya akan dijadikan uang kas. Kewajiban memberi uang kas itu tidak berlaku untuk semua anggotanya, habya kepada 10 orang pendiri komunitas ini. Sedangkan untuk anggota yang lain, hanya ditarik seikhlasnya saja.
Tidak sedikit tuan rumah yang menolak uang tersebut, mereka mengaku ikhlas dan tuan rumahnya pun tidak menerima sepeserpun uang tersebut. Jika sudah demikian mereka langsung mengalihkan uang tersebut untuk disimpan di kas KNC, yang nanti aka digunakan apabila ada keperluan lainnya.
Walau KNC ini kegiatannya adalah mengaji atau membaca AlQuran, namun tidak mengharuskan seseorang yang ingin bergabung, sudah pintar baca AlQuran. KNC ini menerima siapa saja yang ingin bergabung. Jika yang ingin bergabung belum bisa mengaji, anggota komunitas yang lain akan mengajarinya sampai ia betul-betul bisa mengaji.
"Kami welcome pada siapa saja yang mau gabung, tidak usah takut karena tidak bisa baca AlQuran. Nanti kami ajari kok sampai bisa, kami sudah siapkan divisi khusus mengajari," kata pria yang karib di sapa Bahul ini.
Bahul berharap KNC ini tambah maju, sehingga tetap menggelar kegiatan demi kegiatan yang bermanfaat. Untuk bulan ini KNC tidak lagi menggelar kegiatannya karena adanya pandemi covid-19, yang membuat pemerintah melarang adanya perkumpulan. Tetapi jika pemerintah sudah mencabut darurat corona ini, KNC akan memulai kembali kegiatan yang menjadi rutinitas mereka tiap bulan.
BERBAGI: Khoirunnas Community juga menyalurkan bantuan kepada duafa dan orang-orang yang membutuhkan. Barang-barang itu mereka dapatkan dari donatur.
Salurkan Bantuan untuk Kaum Duafa
SELAIN menggelar kegiatan khataman Quran, anggota KNC yang terdiri dari laki-laki dan perempuan ini juga kerap melakukan aksi sosial. Seperti, aksi sedekah kepada anak yatim dan kaum duafa. Donasi tersebut mereka dapat dengan iuran bersama seikhlasnya dan serta dari donasi yang terkumpul melalui penggalangan dana via FB dan instagram milik KNC. Tak hanya itu KNC juga turut menggalang dana untuk didonasikan kepada korban bencana alam.
Tak hanya itu, Komunitas yang berjargon "Komunitas Berbagi Berkah Kepada Orang yang Berhak Menerima" itu juga menggelar acara tertentu seperti misalnya pada bulan Ramadan mereka menggelar kegiatan wakaf Al Quran untuk masjid dan musala. Lalu berbagi takjil di jalan raya dan membagi zakat untuk orang yang membutuhkan. Bagi-bagi takjil ini digelar di pinggir jalan sembari menunggu dikumandangkannya adzan maghrib untuk berbuka puasa.
"Kita juga mewaqafkan Alqur'an, bagi-bagi takjil, bagi-bagi zakat dan untuk takjil kita ijin dulu ke polisi, jadi tidak turun langsung begitu saja," ungkap lelaki yang masih berstatus lajang ini
Ketika akan mengadakan acara besar seperti ini mereka terlebih dahulu membuka donasi lewat Facebook dan Instagram, lalu para donatur akan mentransfer uangnya melalui rekening yang sudah disiapkan komunitas ini. Namun saat ini donasi mereka sangat terbatas, sehingga pemberian mereka terhadap orang-orang yang membutuhkan juga tidak terlalu banyak.
Seperti pada komunitas yang lainnya, komunitas ini juga mempunyai rintangan tersendiri. Bahul mengaku rintangan tersebut berupa keistiqomahan anggotanya yang dinilai masih kurang. Dari total 75 orang yang mengikuti kegiatan, hanya separuh yang hadir. Untuk itu ia berharap semua teman-temannya tetap istiqomah, dan berharap banyak donatur yang mempercayai KNC sehingga ia dan kawan-kawannya bisa menyalurkan sedekah dalam jumlah yang lebih layak.
"Dari 75 hanya 30 orang. Kadang 35 orang yang hadir, semoga saja lebih semangat dan istiqomah sehingga bisa hadir semua. Semoga lebih bnyak donatur lagi," tutupnya. (zr/hvn)
Share to