Kinerja Pemkab Banyuwangi Baik, Tapi Tingkat Harapan Sekolah Rendah

Rifky Leo Argadinata
Rifky Leo Argadinata

Thursday, 27 Jan 2022 22:28 WIB

Kinerja Pemkab Banyuwangi Baik, Tapi Tingkat Harapan Sekolah Rendah

INDEKS: BPS Banyuwangi mencatat indeks harapan sekolah di Kabupaten Banyuwangi tergolong rendah. Hal itu, karena masih banyak warga yang hanya menempuh pendidikan setingkat SMP dan SMA.

BANYUWANGI, TADATODAYS.COM - Badan Pusat Statistik (BPS) Banyuwangi, mencatat indeks pembangunan manusia (IPM) di sektor pendidikan tergolong rendah. Terutama, terkait masih rendahnya harapan sekolah.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sendiri terbagi menjadi tiga sektor. Yakni ekonomi, kesehatan dan pendidikan. Tercatat sejak tahun 2018, IPM di Banyuwangi mengalami peningkatan sebesar 70 persen hingga tahun 2021.

Kepala BPS Banyuwangi, Tri Erwandi mengatakan dalam sektor pendidikan, harapan sekolah di Banyuwangi sangat rendah. “Kalah dengan Jember, Bondowoso dan Situbondo,” ujarnya.

Meski harapan sekolah tergolong rendah, namun untuk rata-rata lama sekolah di Banyuwangi unggul dengan kabupaten lainya.

Tri menyebut ada beberapa faktor yang mempengaruhi rendahnya tingkat harapan sekolah di Banyuwangi. Seperti, letak wilayah yang cukup luas, dan lebih mementingkan untuk bekerja. “Terutama masyarakat yang hidup di perdesaan, sehingga berpengaruh terhadap cara pandang masyarakat terhadap pendidikan rendah,” katanya.

Dari data BPS, banyak masyarakat Banyuwangi yang berhenti sekolah di tingkat SMP dan SMA. Bahkan,  banyak juga yang tidak lulus di tingkatan tersebut. Data itulah yang mempengaruhi Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Banyuwangi.

Karena itu, di balik baiknya kinerja Pemkab Kabupaten Banyuwangi saat ini, Tri menyampaikan bahwa pemerintah harus serius memperbaiki IPM. Sebab menurutnya, IPM menjadi investasi jangka panjang dan berguna untuk meningkatkan kualitas masyarakat khususnya tentang pendidikan.

Tri berpendapat, Pemkab Banyuwangi perlu membuat program pendukung lainya di bidang Pendidikan. Seperti, kejar paket bagi mereka yang belum mengenyam pendidikan, atau pernah sekolah tapi tak sampai lulus. “Serta perlunya pemerintah memberikan informasi kepada masyarakat, guna meningkatkan pendidikan," katanya. (rl/don)


Share to