Kiprah Anindya, Siswi SMA 1 Kota Probolinggo di Ajang Gadis Sampul 2020, Meskipun Berasal dari Daerah Tetap Percaya Diri

Hilal Lahan Amrullah
Hilal Lahan Amrullah

Monday, 16 Nov 2020 06:32 WIB

Kiprah Anindya, Siswi SMA 1 Kota Probolinggo di Ajang Gadis Sampul 2020, Meskipun Berasal dari Daerah Tetap Percaya Diri

Impian Anindya Rizky Rahmadani mengikuti ajang Gadis Sampul 2020 akhirnya terwujud. Di ajang pecarian bakat tersebut, siswi kelas XII IPA E SMAN 1 Kota Probolingg tersebut lolos ke babak semifinali atau 50 besar. Hal itu didapat usai mendepak 1000 peserta dari  seluruh Indonesia.

M. HILAL LAHAN AMRULLAH, tadatodays.com

PRESTASI demi prestasi diraih Anindya Rizky Rahmadani. Setelah tahun lalu meraih juara pertama ajang Yuk Kota Probolinggo, Anindya kini berjuang di ajang Gadis Sampul 2020.

Gadis yang tinggal di Jl. Gubernur Suryo Selatan, Kanigaran, Kota Probolinggo ini, baru saja tampil di IG Live @GADISmagz dalam rangkaian interview atau wawancara oleh dewan juri Gadis Sampul 2020. Perempuan yang akrab disapa Anin ini pun mengaku berdebar di awal penampilannya di Instagram Live tersebut.

"Untung saja di tengah proses tanya jawab itu, dapat dihandle atau ditangani dengan baik dan lancar," ujarnya.

Puteri bungsu pasangan suami istri Bambang Agus Purwanto dan Maya ini, mengaku terkendala jaringan. Karena itu, untuk mengikuti tahapan berikutnya akan dipersiapkan lagi koneksinya. "Topiknya mengenai cara mendapat kepercayaan diri, bangkit dari kegagalan. Yakin akan kemampuan diri, dan lain sebagainya," terang Anin.

Alumnus SDN Tisnonegaran 2 Kota Probolinggo tersebut mengaku bangga dapat tampil di ajang Gadis Sampul 2020. Pasalnya Gadis Sampul 2020 adalah mimpinya. Bahkan wanita lululsan SMPN 1 Kota Probolinggo tersebut juga mendapat dorongan langsung dari orangtuanya. "Tahun lalu saya ikut Kang dan Yuk Kota Probolinggo dan juara satu. Di Gadis Sampul 2020 ini adalah kesempata pertama dan terakhir buat saya," ungkapnya.

JUARA: Anindya Rizky Rahmadani saat tampil dalam ajang Kang Yuk Kota Probolinggo dan menjadi juara satu.

Sejak awal daftar Gadis Sampul 2020, wanita yang punya hobi modeling ini mengaku ragu-ragu. Pasalnya saat ini ia duduk di kelas XII SMA. "Khawatir jadwalnya bertabrakan dengan kegiatan di sekolah. Tapi, kalau tidak dicoba, kita akan menyesal nantinya. Apa salahnya mencoba. Malah saya tidak berpikiran masuk 50 semifinalis. Karena pesertanya banyak dari Jakarta, sedangkan saya dari daerah. Jadi segala kemampuan yang ada dimaksimalkan," jelasnya.

Selama mengikuti ajang Gadis Sampul di Bulan Agustus 2020, ia mendapat banyak pengalaman berharga. Utamanya dalam proses membuat video. Baik di tahap pertama maupun di tahap kedua. "Ada dua wawancara, saya buat video seharian, hasilnya hanya durasi satu menit. Ini jadi kebanggaan tersendiri," ujarnya.

Video tahap pertama dibuat dengan angle bagaimana cara tampil percaya diri. Video kedua tentang kegiatan sehari-hari, juga dilakukan dengan percaya diri. "Tahap semifinalis, saya juga mendapat tantangan membuat video tentang bakat dan kemampuan juga percaya diri. Menggapainya bagaimana. Juga ada fase wawancara dengan psikolog. Video dan esai sudah 90 persen, tinggal dikumpulkan," jelasnya.

Anin pun berharap dapat membawa nama baik Kota Probolinggo di ajang Gadis Sampul 2020. Yaitu lolos menjadi 20 finalis Gadis Sampul 2020. "Saya dapat mengenalkan Kota Probolinggo. Di Jawa Timur ada tiga perwakilan di semifinalis, dari Surabaya dan Sidoarjo. Pengumuman finalis minggu depan. Awal seleksi di Bulan Agustus. Semuanya serba online, tidak usah datang ke Jakarta. Biasanya tahun lalu, kalau masuk Semifinalis diundang ke Jakarta," ujarnya.

Menurutnya ajang Gadis Sampul itu membawa tema keremajaan yang apa adanya. Sedangkan ajang Kang dan Yuk, merupakan duta wisata. "Dari rentang usianya berbeda. peserta Gadis Sampul usia 17 tahun ke bawah. Kalau Kang dan Yuk bisa usia 17 tahun ke atas," tandasnya.

Ia mengaku dari kecil telah mengenal dunia entertain. Seperti fashion, dan sering menang. Sedangkan kunci kesuksesannya di fase semifinalis Gadis Sampul, itu yakin dan percaya setiap orang punya peluang yang sama. "Dengan usaha maksimal maka akan berhasil," tegasnya.

Persaingan dalam ajang Gadis Sampul 2020 cukup ketat. Pasalnya peserta berasal dari seluruh Indonesia. Pesertanya bukan hanya dari tingkat kota atau tingkat provinsi, tapi juga dari Aceh sampai Papua. "Jadi merasa ya sama-sama berat cuman tergantung dari kita, menanggapinya gimana. Usaha yang kita kerahkan, itu seberapa yang menjadi tolak ukurnya," katanya. (hla/hvn)


Share to