Kisah Operator Alat Berat; Bekerja di Tengah Ancaman Erupsi Gunung Semeru

Zainul Rifan
Zainul Rifan

Friday, 10 Dec 2021 21:58 WIB

Kisah Operator Alat Berat; Bekerja di Tengah Ancaman Erupsi Gunung Semeru

ALAT BERAT: Para operator terus bekerja untuk membersihkan material abu vulkanik di daerah terdampak erupsi Gunung Semeru. Meski sudah sering bekerja di wilayah bencana, namun mereka tetap khawatir dengan ancaman erupsi Gunung Semeru.

LUMAJANG, TADATODAYS.COM – Semua unsur terlibat dalam penanganan pasca erupsi Gunung Semeru. Tak terkecuali operator alat berat. Para operator tersebut mengaku ada kekhawatiran Gunung Semeru kembali meletus, saat mereka tengah bekerja.

Seperti yang diungkapkan oleh seorang sopir eskavator bernama Agus. Saat ditemui di lapangan Dusun Kamar Kajang, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jumat (10/12/2021), Agus menceritakan pengalamannya saat mengeruk abu vulkanik yang menimbun rumah-rumah warga di Dusun Kamar Kajang.

Ia mengaku khawatir terjadi letusan baru, saat ia sedang mengoperasikan eskavator. Sedangkan area yang ia kerjakan berada di pedalaman, yang jauh dari jalan raya atau area zona hijau. "Selalu berdoa agar tidak terjadi apa-apa," ujarnya.

Tapi Agus mulai merasa tenang saat bekerja, dengan selalu mengikuti instruksi dari BMKG dan PUPR yang terarah dan aman. Sehingga jika diinstruksikan untuk turun, ia bersama tim evakuasi yang lain segera turun ke lokasi aman.

Selain bekerja di kawasan bencana erupsi Gunung Semeru, Agus mengaku pernah melakukan pekerjaan yang sama di beberapa daerah bencana lainnya. Seperti bencana gempa bumi di Lombok, dan letusan Gunung Merapi. "Alhamdulilah, tidak ada kendala dan aman," tuturnya.

Pengalaman lain juga disampaikan oleh operator alat berat milik satuan Yon Zipur 10 Pasuruan, Koptu Moh. Zali.

Koptu Zali menceritakan, kendala saat beroperasi di lokasi bencana erupsi Gunung Semeru adalah abu vulkanik yang sudah rata dengan jalan. Sehingga sebisa mungkin harus menjaga diri dengan baik. "Selalu pakai masker dan kacamata," kata Koptu Zali.

Ia juga harus sering-sering melakukan pengecekan dan membersihkan filter mesin. Karena abu vulkanik dapat membuat kotor filter mesin. “Bisa menyebabkan mesin lemah,” ujarnya.

Anggota Yon Zipur 10 Pasuruan ini juga sering beroperasi di kawasan yang dipenuhi abu vulkanik. Seperti, pada saat terjadi bencana erupsi Gunung Kelud dan Gunung Merapi.

Tapi karena semangatnya untuk memulihkan kawasan terdampak bencana, membuatnya tetap tenang  saatuk mengoperatori tunggangan beratnya itu. "Kita harus bekerja dengan gembira," tuturnya.

Ia juga mengimbau kepada masyarakat di lereng Gunung Semeru, untuk menghindar jika kembali terjadi letusan. (zr/don)


Share to