Komunitas English Lovers: Utamakan Bisa Percakapan Bahasa Inggris
Dian Cahyani
Sunday, 12 Apr 2020 21:12 WIB
Belajar bahasa Inggris tidak hanya perihal grammar dan tenses. Lebih dari itu, yang lebih penting adalah terbiasa menggunakannya dalam conversations atau percakapan. Sebab bahasa merupakan ilmu untuk diimplementasikan.
Hal ini pula yang diamini Komunitas English Lovers di Banyuwangi. Berbeda dengan yang lainnya, komunitas ini menekankan bagaimana anggotanya dapat mengaplikasikan bahasa Inggris secara percaya diri dengan siapapun. Baik sesama anggota ataupun nantinya dengan tamu asing di tempat umum.
Komunitas English Lovers merupakan salah komunitas belajar bahasa Inggris di Banyuwangi yang didirikan oleh Nety Resyana. Komunitas ini berdiri lantaran Nety Resyana ingin memperkaya pengetahuannya dalam bahasa Inggris.
Nety, sapaan akrabnya, adalah salah satu ASN di Pemkab Banyuwangi yang sering mendapat tugas untuk menyambut tamu-tamu asing di Banyuwangi. "Banyak tamu asing yang datang ke Banyuwangi. Entah itu tamu Pak Bupati atau tamu lainnya. Aku pasti diminta untuk mendampingi," kata Nety Resyana.
PRAKTIK: Selain kerap bercakap secara online, Komunitas English Lovers Banyuwangi juga jalan-jalan dan mencoba bercakap-cakap langsung menggunakan bahasa Inggris antar anggota. Seperti ketika mereka jalan-jalan di daerah persawahan.
Berawal dari kesibukannya dan tugasnya di lingkungan Pemkab Banyuwangi, ia pun berinisiatif mendirikan sebuah komunitas belajar bahasa Inggris. Komunitas ini beranggotakan warga asing yang pernah ia dampingi selama melakukan kunjungan di Banyuwangi. Juga orang-orang yang menyukai dan berminat belajar bahasa Inggris. "Ada kurang lebih 25 sampai 30 orang asing yang datang dalam kurun waktu satu tahun lebih. Aku konfirmasi mereka untuk membuat grup di sosmed dulu (wa), ada yang ok dan ada yang tidak, karena sibuk," tambahnya.
Para anggota warga negara asing itu, berasal dari beberapa negara, di antaranya, Amerika, Brazil, Mesir, Pakistan, Turki, India, Brunei, dan masih banyak lagi. Sedangkan untuk anggota nonwarga asing yakni mencakup berbagai kalangan dan berbagai profesi. Di antaranya, jurnalis, penyiar radio, guru, dan pelaku seni di Banyuwangi maupun di luar Banyuwangi yang memiliki minat belajar bahasa Inggris.
KENALKAN BUDAYA: Anggota Komunitas English Lovers Banyuwangi selain belajar bahasa juga bertukar informasi tentang budaya. Termasuk budaya kuliner, seni dan lainnya
Tidak Hanya Belajar Bahasa, Tapi Juga Tukar Info Budaya
DALAM komunitas ini, pembelajaran bahasa Inggris tidak hanya untuk meningkatkan kemapuan komunikasi saja. Lebih dari itu para anggotanya dapat saling bertukar informasi budaya. "Keuntungannya untuk masyarakat Indonesia adalah untuk bertukar budaya. Kita kan sangat menjunjung tinggi pertukaran informasi. Mulai dari hal-hal yang happening atau pun sekedar bertukar ide resep makanan," jelas Nety.
Hingga saat ini jumlah anggota komunitas sebanyak 138 orang. Mereka terdiri dari berbagai latar belakang yang ingin mengembangkan kemampuan bahasa Inggris.
Kegiataan yang mereka adakan di antaranya melakukan diskusi dengan tema tertentu setiap dua minggu sekali. Pelaksanaan diskusi dilakukan dengan mengimplementasikan bahasa Inggris. Nety mengatakan topik diskusi telah disepakati sejak satu bulan yang lalu. Sehingga ketika diskusi semua peserta telah siap atau telah memiliki pandangan mengenai opini yang akan disampaikan.
Selain kegiataan secara langsung setiap dua pekan sekali, komunitas ini juga sering mengadakan diskusi via online. Diskusi dilakukan secara langsung, tanpa perantara. "Misalnya si A mau diskusi grammar dan idiom ya kita tinggal buka percakapan tentang itu. Para orang2 asing itu juga welcome," pungkasnya. (dee/hvn)
Share to