Komunitas GIB, Lahir Dua Tahun Lalu, Beri Donasi pada Warga Miskin Hingga Korban Bencana

Zainul Rifan
Zainul Rifan

Sunday, 02 Feb 2020 22:09 WIB

Komunitas GIB, Lahir Dua Tahun Lalu, Beri Donasi pada Warga Miskin Hingga Korban Bencana

PEDULI: Komunitas Gerakan Indah Berbagi member8kan bantuan berupa sembako kepada salah satu warga yang membutuhkan.

Minggu 2 Februari 2020 menjadi hari yang patut dirayakan bagi anggota komunitas "Gerakan Indah Berbagi (GIB)". Tepat pada hari itu dua tahun lalu, Arbaina, 33 bersama sahabat akrabnya mendirikan GIB. Dan pada miladnya kali ini yang dirayakan di Pantai Duta, Desa Randutatah, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, mereka juga menggalang dana dari pengunjung wisata itu.

Ina, panggilan akrab perempuan berparas ayu ini, bercerita awal mula komunitas ini dibentuk. Ia mengaku memiliki inisiatif untuk membantu karena melihat di sekitarnya banyak masyarakat miskin yang butuh bantuan dari para dermawan. Terutama masyarakat yang terkena musibah bencana alam.

"Hati saya tersentuh melihat mereka-mereka yang membutuhkan uluran tangan," jelasnya, dengan nada sedih.

Kemudian pada tanggal 2 Februari 2018 lalu ia pun bersama partnernya membentuk komunitas yang bernama GIB ini. "Awalnya masih berjumlah dua orang dan komunitas ini tetap memberi bantuan demi bantuan terhadap masyarakat yang membutuhkan. Sasaran pertama hanya masyarakat miskin dan pada akhirnya juga memberikan bantuan  terhadap korban bencana," ceritanya.

Di awal berdiri, bantuan yang diberikan masih tidak seberapa besar. Sebab, sumber dana GIB ketika itu berasal dari kocek pribadi kedua pendirinya. Hingga akhirnya, komunitas ini banyak yang mengenali dan tak sedikit yang turut bergabung dalam komunitas ini. "Barulah pada saat itu GIB memberanikan diri untuk untuk menggalang dana, turun ke jalan, lewat akun sosial media dan cara-cara lain. Diharap bantuan yang diberikan bisa lebih besar terhadap korban bencana," terang Ibu empat anak itu.

Dari foto-foto donasi yang dipublis di media sosi pula, Komunitas GIB kemudian mendapat respon positif dari masyarakat. Bahkan pernah ada donasi dari luar daerah yang memberikan bantuan dana lewat rekening milik kelompok ini.

Sampai saat ini, sudah ada 10 relawan yang bergabung dalam GIB ini dan sudah banyak masyarakat yang terbantu oleh kegiatan sosial yang dilakukan mereka. Seperti halnya bantuan bagi korban bencana banjir bandang yang terjadi di Desa Andung Biru kecamatan Tiris Kabupaten Probolibggo pada tahun 2018 lalu. Juga, bencana banjir di Tanggul-Jember dan bantuan-bantuan di daerah lainnya.

Tidak ada syarat yang sulit untuk bergabung dalam komunitas GIB ini. "Jika ada yang ingin gabung monggo, dengan syarat kuat capek dan ikhlas," tuturnya.

SOLID: Anggota GIB dalam perayaan milad dua tahun dengan penggalangan dana.

Dicurigai dan Disangka Buruk Pernah Dirasakan GIB

MENGGAWANGI sebuah komunitas dengan tujuan yang sudah jelas, bukan perkara sulit. Meski juga tak selalu mudah. Itu pula yang dirasakan Arbaina. Menurutnya, anggota komunitas ini sudah menjadi yang terdekat baginya. "Di komunitas ini kita banyak menemukan keluarga," ucap Ketua GIB, Arbaina saat dikonfirmasi.

Kegiatan yang dilakukan anggota GIB, dittekankan Arbaina harus dilakukan dengan ikhlas, tanpa pamrih. Ia mengakui, terkadang penat, capek dan keinginan untuk menyerah ada. "Akan tetapi jika satu menyerah, maka yang lain akan menyemangatinya. Beginilah kekeluargaan dalam komunitas ini terjalin," jelasnya.

Meski kegiatan yang dilakukan GIB ini jelas dan transparan, diakui Ina, masih saja ada sebagian orang yang tidak suka akan kehadiran komunitas ini. Pernah disangka atau dituduh komunitas penipu yang dimana uang penggalangannya digunakan pribadi komunitas (tidak disumbangkan). "Sampai juga mulai beredar berita bahwa komunitas GIB ini terdiri dari orang-orang yang beraliran radikal dengan alasan karena ada yang bercadar. Kami dikira komunitas teroris karena bercadar," imbuhnya.

Penyampaian itu, menurut Ina, tidak disampaikan secara langsung. Hanya dari media sosial ataupun gunjingan orang-orang sekitar. Namun semua itu tidak melemahkan semangat anggota GIB untuk tetap solid dan melakukan apa yang menjadi tujuan mereka. "Saya berharap GIB ini tambah solid dan tambah besar. Dan yang mencela, mengucilkan GIB juga diberi kesadaran dan dibukakan pintu hatinya," tutuonya. (zr/hvn)


Share to