KONI Bubarkan Turnamen Futsal Karena Tidak Ada Swab, Penyelenggara Kapok

Mochammad Angga
Mochammad Angga

Thursday, 18 Nov 2021 20:32 WIB

KONI Bubarkan Turnamen Futsal Karena Tidak Ada Swab, Penyelenggara Kapok

BATAL: Kru penyelenggara turnamen futsal di GOR Mastrip Kota Probolinggo, terpaksa mengeluarkan gawang dari dalam gedung. Pasalnya turnamen tersebut dibubarkan oleh KONI setempat, dengan alasan tidak ada tes swab terhadap semua pihak yang terlibat dalam turnamen tersebut.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Turnamen futsal yang diikuti 15 klub se-Kota dan Kabupaten Probolinggo, Kamis (18/11/2021) di GOR Mastrip Kota Probolinggo, terpaksa dihentikan saat pertandingan pertama baru dimulai. Penyebabnya, karena Ketua KONI setempat Rahardian Juniardi memita penyelenggara agar semua orang yang terlibat dalam turnamen tersebut dites swab.

Turnamen tersebut diselenggarakan oleh Art Republika. Ketua penyelenggara, Johan Cristiana mengatakan bahwa biaya swab untuk satu orang sebesar 95 ribu rupiah. Jika ditotal biaya swab untuk 150 orang yang terlibat, Johan menyebutkan bahwa ia harus mengeluarkan biaya Rp 15 juta.

Karena kecewa, Johan pun memutuskan untuk tidak melanjutkan turnamen tersebut. Ia bahkan kapok, dan tidak akan lagi menggelar even olahraga futsal di Kota Probolinggo. “Saya kecewa dan merasa dipermainkan oleh KONI,” katanya, saat ditemui di GOR Mastrip, pasca pertandingan pertama.

Johan menjelaskan, sebelum pertandingan dimulai, ia sudah berkoordinasi dengan Kapolres Probolinggo Kota AKBP Wadi Sa'bani, dan Sekretaris Umum KONI Kukuh Suryadi, Rabu (17/11) kemarin. Hanya saja, Polres tidak mengeluarkan izin secara tertulis.

Kapolres Wadi hanya meminta kepada penyelenggara agar kegiatan tetap menjaga protokol Kesehatan, mencegah adanya kerumunan dan menjaga keamanan. Sedangkan, soal surat izin dari Satgas Covid-19 setempat, pria yang berdomisili di Kabupaten Jember ini juga sudah mengantonginya.

Atas pembubaran even yang digelarnya, Johan terpaksa mengganti biaya pendaftaran setiap klub Rp 400 ribu. Sementara uang sewa Gor Mastrip sebesar 3 juta rupiah untuk dua hari, yang ia bayarkan ke Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata setempat sudah dikembalikan. "Untuk persoalan administrasi dan keuangan sudah tidak ada masalah,” kata Johan

Sementara, Kasat Intel Polres Probolinggo Kota, Iptu Gendut Wijayanto mengatakan bahwa panitia penyelenggaraan mengirimkan surat izin keramaian pada Rabu, (17/11) lalu. Tapi, tiba-tiba turnamen diselenggarakan pada Kamis (18/11). “Polres tidak mengeluarkan Surat Tanda Terima Pemberitahuan, dan polres juga tidak bisa membubarkan kegiatan,” kata Iptu Gendut.

Iptu Gendut menjelaskan, sesuai Instruksi Menteri Dalam Negeri No. 60 Tahun 2021 dan Pasal 510 KUHP, bahwa penyelenggara kegiatan yang berasal dari luar kota itu harus izin ke Polda Jatim.

Mantan Kapolsek Tongas ini menuturkan, ia mendapatkan laporan dari KONI bahwa panitia penyelenggara tidak menyediakan tes swab. Juga ada indikasi kegiatan ini dilakukan oleh perorangan atau kelompok tertentu, dan bukan untuk seleksi induk cabor. "Ada kerawanan. Siapa yang bertanggung jawab jika ada kluster baru," katanya.

Sementara itu, Ketua KONI Kota Probolinggo Rahardian Juniardi, belum menjawab konfirmasi wartawan tadatodays.com yang dikirim melalui pesan WhatsApp. Begitu juga saat ditelepon sebanyak lima kali sekira pukul 16.33 Wib, pria yang karib disapa Dodik itu belum menjawab. (ang/don)


Share to