Kontak Erat, Ini Hasil Rapid Tes 35 Kerabat Pasien Meninggal Akibat Covid-19

Zainul Rifan
Zainul Rifan

Friday, 09 Oct 2020 20:32 WIB

Kontak Erat, Ini Hasil Rapid Tes 35 Kerabat Pasien Meninggal Akibat Covid-19

TRACKING: Salah seorang keluarga pasien positif covid-19 asal Desa Gunggungan Lor, Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo. Hasilnya, 35 dari 42 orang nonreaktif.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 melakukan tracking, pada keluarga pasien positif covid-19 yang meninggal dunia. Pasalnya, saat proses pemulsaran jenazah, pihak keluarga menolak dilakukan protokol covid-19.

Setelah dimakamkan, ternyata hasil swab pasien asal Desa Gunggungan Lor, Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo tersebut positif. Karena itu, satgas kemudian melakukan rapid test pada pihak keluarga yang melakukan kontak erat.

Tracking dilakukan Kamis (8/10/2020). Total ada 42 orang hasil tracking yang berinteraksi langsung dengan pasien. Namun, puluhan itu hanya 35 orang yang mau di-rapid test. Beruntung hasilnyanon reaktif.

Bagaimana dengan 7 orang lainnya? “Mereka akan di-rapid di rumahnya masing-masing Sabtu (10/10). Kami masih ngerayu, maunya Sabtu,” terang, Ugas Irwanto, Koordinator Pengamanan dan Penegakan Hukum Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Jumat (9/10/2020).

Ugas -sapaan akrabnya – membeberkan alasan kenapa bukan swab test. Pertama, keakuratannya diklaim mencapai 90 persen di bawah swab test. Selain, rapid test bisa segera diketahui hasilnya. Berbeda dengan swab test yang butuh berhari-hari.

Padahal tracking dilakukan untuk memastikan bahwa tidak ada yang tertular setelah kontak langsung dengan jenazah.

Sementara itu, Ugas juga menegaskan jika pihaknya tetap mengumpulkan bukti terkait ada unsur pidana atau tidak tindakan pengusiran petugas saat melakukan pemulasaran jenazah.

“Setelah semuanya selesai, maka beberapa bukti akan dipelajari oleh pihak yang berwenang. Apabila ditemukan unsur pidana, maka akan diproses sesuai dengan hukum yang berlaku,” tandasnya melalui WhatsApp.

Sekedar informasi, pemulasaran jenazah pasien asal Gunggungan Lor berinisal M, 70, mengalami penolakan. Bahkan pengusiran tim medis dan petugas kepolisian. Ternyata, hasil swab pasien yang meninggal tersebut dinyatakan positif covid-19. (zr/sp)


Share to