Kopi Rakyat Mendunia, Desa Sidomulyo Menjadi Desa Devisa Pertama di Jember

Bryan Bagus Bayu Pratama
Bryan Bagus Bayu Pratama

Wednesday, 30 Mar 2022 18:11 WIB

Kopi Rakyat Mendunia, Desa Sidomulyo Menjadi Desa Devisa Pertama di Jember

NOTA KESEPAHAMAN: Desa Sidomulyo melalui KSU Buah Katakasi menandatangani MoU dengan PT. Bright Java Indonesia terkait kerjasama ekspor kopi untuk memperluas pangsa pasar di luar negeri.

JEMBER, TADATODAYS.COM - Pemerintah Desa Sidomulyo, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember mencatatkan prestasi di bidang pengembangan sektor usaha berbasis ekspor. Terbukti, desa yang dipimpin Kades Kamiludin tersebut menjadi Desa Devisa pertama di Kabupaten Jember dan nomor 4 di Provinsi Jawa Timur.

Hal itu disampaikan Bupati Jember Hendy Siswanto saat penandatanganan nota kesepamahan atau Memorandum of Understanding (MoU) antara Koperasi Serba Usaha (KSU) Buah Katakasi dengan PT. Bright Java Indonesia, Rabu (30/3/2022) di Kantor Desa Sidomulyo.

Program Desa Devisa digagas Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) sebagai program pendampingan berbasis pengembangan masyarakat (Community Development). Pada program tersebut, desa yang memiliki potensi produk unggulan dengan orientasi ekspor dapat mengembangkan potensi produknya.

“Desa Sidomulyo ini sudah memenuhi syarat dan layak menjadi Desa Devisa. Itu dibuktikan dengan perjanjian ekspor kopi unggulan. MoU ini tak terjadi  secara serta merta. Karena PT Bright Java Indonesia juga telah melakukan asesmen selama berbulan bulan,” puji Bupati hendy.

PT. Bright Java Indonesia menurut Hendy, memilih kopi Desa Sidomulyo karena ekosistem kopi yang baik mulai dari hulu hingga hilir. “Kopi Sidomulyo masuk standar ekspor ke Amerika, kami berharap desa-desa lain bisa menjadi desa devisa,” katanya memotivasi.

Sementara itu, Kamiludin mengatakan, Desa Sidomulyo melalui KSU Buah Katakasi telah menjalin kerjasama untuk ekspor kopi dengan PT Bright Java agar produk unggulan kopi Sidomulyo semakin memperluas pangsa pasar di luar negeri.

“Tadi sudah dilakukan MoU antara Katakasi dan PT Bright Java Indonesia. Ini adalah kali kedua kerjasama internasional yang sudah dilakukan. Pertama dengan Korea selatan, sekarang dengan Amerika,” ujar pria yang akrab disapa Mas Kades tersebut. Ia berharap, petani kopi Sidomulyo nantinya menjadi petani yang berdaulat.

Artinya, harga kopi nantinya ditentukan oleh petani. Bukan lagi oleh tengkulak. Karena selama ini tengkulaklah yang menentukan harga. Dengan kerjasama ini diharapkan dapat meningkatkan harga kopi petani, dan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat. (*/bp/sp)


Share to