Kota Probolinggo Berduka, Mantan Wali Kota HM Buchori Tutup Usia: Kehilangan Sosok Bapak Pembangunan

Amelia Subandi
Monday, 15 Sep 2025 08:38 WIB

Kota Probolinggo Berduka, Mantan Wali Kota HM Buchori Tutup Usia: Kehilangan Sosok Bapak Pembangunan
PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Kota Probolinggo berduka. Mantan Wali Kota Probolinggo dua periode HM Buchori tutup usia, Senin (15/9/2025) sekitar pukul 03.55 WIB saat dirawat di RSUD dr Moh. Saleh Kota Probolinggo.
Kabar duka ini menyebar cepat melalui pesan WhatsApp. Menurut informasi yang disampaikan oleh salah satu kerabat dekat almarhum, diceritakan bahwa almarhum meninggal setelah didera penyakit diabetes dan jantung.
Karena penyakit tersebut, HM Buchori sempat menjalani perawatan di RS Syaiful Anwar, Malang. Kondisinya yang kembali drop kemudian dirawat kembali di RSUD dr Moh Saleh. Selama 2 pekan menjalani perawatan, almarhum dirawat intensif di ruang ICU RSUD dr Moh Saleh, hingga menghembuskan nafas terakhir pada Senin menjelang waktu subuh.
KENANGAN: HM Buchori yang memimpin Kota Probolinggo periode 2004-2009 dan 2009-2014
Bapak Pembangunan
HM Buchori merupakan bapak pembangunan Kota Probolinggo. Di masa kepemimpinan Wali Kota HM Buchori, Kota Probolinggo mencapai kemajuan di banyak aspek.
Tata kota yang bersih; lahirnya Kota Seribu Taman; keberhasilan Kota Probolinggo meraih kembali penghargaan kebersihan Adipura setelah lama Kota Probolinggo berjuluk kota kotor; keberhasilan menertibkan pedagang pasar; dibukanya jalan raya belakang pabrik PT Eratex sebagai solusi kemacetan harian Jl Soekarno Hatta depan pabrik garmen tersebut; adalah sebagian kecil “buah karya” kepemimpinan HM Buchori sebagai wali kota.
Di masa kepemimpinan HM Buchori juga meninggalkan legacy berharga di bidang seni-budaya dan sejarah. Sebut saja lahirnya Museum Probolinggo bersanding dengan Gedung Kesenian, lalu pemanfaatan rumah keluarga dr Moh. Saleh difungsikan menjadi Museum Dokter Saleh.
Pada masa kepemimpinannya pula lahir event-event seni-budaya yang bertahan hingga saat ini. Sebut saja Seminggu di Kota Probolinggo (Semipro), dan Pawai Budaya.

HM Buchori merupakan representasi pemimpin yang lahir dari akar rumput, wong cilik. Lahir dari sebuah keluarga kecil di Kampung Bongkaran, Buchori sejak kecil adalah seorang pekerja keras. Sambil menuntut ilmu, Buchori kecil sudah membantu orang tuanya mencari nafkah dengan mengayuh becak di malam hari.
Di usia muda, Buchori mengawali karir pekerjaannya di PT Kutai Timber Indonesia (KTI). Ia berangkat dari bawah sampai naik level manajer. Modal pengalaman bekerja di perusahaan Jepang itu menjadikan HM Buchori sosok yang ulet, tekun dan teliti.
Begitu masuk total ke dunia politik dan terpilih menjadi anggota DPRD Jawa Timur, Buchori menjadi dewan yang sangat vokal. Buchori getol membongkar pungutan-pungutan liar di fasilitas publik.
HM Buchori menjadi Wali Kota Probolinggo dua periode, yaitu 2004-2009 berpasangan dengan Koentjoro Soehari, lalu 2009-2014 berpasangan dengan Bandyk Soetrisno. Selama menjadi wali kota, HM Buchori tetap dekat dengan wong cilik.
HM Buchori terkenal suka berjalan kaki setiap habis sholat subuh. Bila menemukan ada rumah warganya yang terdapat bendera kematian, HM Buchori langsung mampir meskipun tidak kenal siapa orang yang meninggal itu. Lalu HM Buchori menyatakan ikut berduka, sambil kemudian memberi uang duka dari kantong pribadinya.
Di birokrasi, HM Buchori begitu menjadi wali kota Probolinggo, menekankan disiplin. Di pekan pertama menjadi Wali Kota Probolinggo, HM Buchori datang lebih dulu dan berdiri di depan kantor pemkot Probolinggo. Ini membuat pegawai jadi segan jika sampai datang terlambat ke kantor.
Dengan bekal pengalamannya bekerja di swasta, HM Buchori menjadi wali kota yang sangat rinci dan detail. Saban sidak-sidak proyek fisik yang dikerjakan pihak ketiga, HM Buchori tidak segan mengecek langsung kualitas bangunan.
Pada masanya, HM Buchori merupakan sosok pemimpin yang mau mendengar masukan dari orang lain. Bila masukan yang didengar itu penting untuk Kota Probolinggo, HM Buchori tidak ragu mengawalnya sampai terwujud.
Kini, HM Buchori, sosok yang juga suka berdakwa itu telah berpulang. Kota Probolinggo kehilangan sosok Bapak Pembangunan yang telah meninggalkan banyak legacy berharga untuk Kota Probolinggo.
Dari RSUD dr Moh. Saleh, almarhum HM Buchori dipulangkan ke rumah duka di Jalan Brantas, Kelurahan Ketapang, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo. Almarhum akan dimakamkan Senin pagi di pemakaman umum Jalan Brantas, Kelurahan Pilang. (mel/why)

Share to
 (lp).jpg)