Kota Probolinggo Krisis Air Bersih, Pipa Induk PDAM Bocor setelah Dihantam Alat Berat Proyek

Khoiri Afandy
Sabtu, 01 Nov 2025 05:37 WIB

BOCOR: Pipa air PDAM bocor deras karena dihantam alat berat dalam proyek perbaikan irigasi.
PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Kota Probolinggo krisis air bersih. Suplai air PDAM atau Perumdam Bayuangga Kota Probolinggo dihentikan sementara, setelah pipa induknya pecah kena hantaman alat berat dalam proyek perbaikan drainase-trotoar di Jalan Soekarno-Hatta, Jumat (31/10/2025) sore.
Peristiwa terjadi sekitar pukul 15.00 WIB, tepatnya di Jalan Sukarno-Hatta, Kelurahan Tisnonegaran, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo. Pipa induk PDAM berdiameter 8 inch bocor setelah terkena alat berat backhoe.
Insiden tersebut memaksa PDAM mematikan sementara operasi mesin di rumah pompanya di sumber air Ronggojalu. “Kami hentikan seluruh aliran dari sumber Ronggojalu untuk mencegah kerusakan meluas. Seluruh jaringan distribusi terpaksa kami matikan sementara,” ujar Direktur (PDAM) Perumdam Bayuangga Kota Probolinggo Indra Sovia Jalal, saat dikonfirmasi di lokasi kejadian.
Benturan keras dari alat berat membuat pipa berdiameter besar itu pecah lebar. Semburan air deras membanjiri area sekitar dan menimbulkan kebocoran besar. Ribuan pelanggan PDAM di sejumlah wilayah terdampak.
“Kami mohon maaf kepada pelanggan. Kerusakan ini cukup besar dan membutuhkan waktu perbaikan yang tidak singkat,” terang Indra Sovia Jalal.

Sejak Jumat sore hingga malam, tim teknis PDAM bergerak melakukan perbaikan darurat. Petugas berjibaku menutup kebocoran dan mengganti bagian pipa yang rusak di tengah tekanan air yang masih tinggi.
Indra Sovia menyebutkan, kerugian oleh insiden ini ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. Ini belum termasuk dampak nonmateri, berupa gangguan pelayanan publik dan menurunnya kepercayaan masyarakat. “Kami fokus pada pemulihan. Setelah itu, kami akan evaluasi dan berkoordinasi dengan pihak proyek yang diduga menjadi penyebab,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Kota Probolinggo Ryadlus Sholihin menilai kejadian ini menunjukkan lemahnya koordinasi antarinstansi dan kontraktor. “Ini seharusnya bisa dihindari kalau koordinasi antara pelaksana proyek, PDAM, dan instansi teknis berjalan baik,” ujarnya.
Ryadlus menyatakan pihaknya akan memantau langsung proses perbaikan dan meminta agar kejadian serupa tidak terulang kembali. “Pipa induk air itu termasuk infrastruktur vital. Proyek apapun yang melintas di jalur tersebut harus di bawah pengawasan ketat,” tandasnya.
Ia juga mendorong pemerintah kota untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap proyek-proyek yang bersinggungan dengan layanan publik. “Ini bukan sekadar soal pipa, tapi soal hak dasar masyarakat untuk mendapatkan air bersih,” katanya. (ndy/why)


Share to
 (lp).jpg)